DaerahLampungLampung Tengah

Warga Keluhkan Harga Pupuk Urea Mencapai 130 Ribu Di Kecamatan Anak Tuha

Pewarta : Iswan

Lampung Tengah,Mitratoday.comWarga Kampung Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuhan, Lampung Tengah, keluhkan harga pupuk Urea yang mencapai 130 ribu 1 karung atau per 50 Kg.

Kenaikan harga pupuk di rasa masyarakat Kampung Bumi Aji, dianggap hanya menyengsarakan petani saja. Pasalnya, disaat banyak harga komiditi pertanian yang anjlok turun dan berganti harga.

Menurut Asim (53) Senin malam 19 Januari 2021, kenaikan harga pupuk ini merupakan kebijakan yang di ambil pemerintah hanya sepihak.

“Coba bapak bayangkan, Harga pupuk Urea sekarang mencapai 130 ribu per sak nya. Mana naiknya dadakan tanpa sosialisasi terlebih dahulu dari pihak terkait,” Ucapnya.

Yang lebih mengenaskan lagi, Pupuk ditingkat pengecer ini cukup susah di cari meski ada harga.”Sudah mahal pupuk nya susah, Tidak sebanding dengan harga singkong saat ini,”tuturnya.

Bila di Kalkulasi harga singkong bersih perkilo saat ini hanya bertahan di 400 rupiah lebih. Jadi satu ton cuma mampu membayar pupuk 3 sampai 4 sak pupuk saja.

“Satu ton uang hasil singkong cuma bisa ke beli pupuk tiga karung atau sak pupuk urea. Bagaimana mau beli pupuk yang lain, jadi petani mau makan apa,” jelasnya.

Senada dengan Asim, Firdaus Salah satu kelompok tani dari Kampung Negara Bumi Ilir mengaku peliknya aturan yang di terapkan pemerintah atau dinas terkait pengambil atau pembelian pupuk di tingkat pengecer semakin menjadi.

“Saya salah satu kelompok tani di Bumi Ilir agak kecewa juga sama pengecer, Nama saya tidak ada lagi kata Pengecer, sedangkan kami sudah mengumpulkan administrasi sejak tahun 2011,” tegasnya.

Firdaus juga mengakui, bahwa di Kampung Negara Bumi Ilir harga pupuk memang sudah mencapai 130 ribu, diri berharap pemerintah dapat menyikapi kenaikan harga pupuk, khusunya di kecamatan Anak Tuha.

Terkait keluhan warga pihak media mencoba mengkonfirmasi ke pihak Dinas Pertanian, Namun kepala sedang tidak ada di tempat.

“Kepala dinas masih rapat mas sama sekda, Saya juga gak tau bidang mana yang menangani masalah tersebut,”Kata salah satu staf di Dinas Pertanian.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button