DaerahJawa Tengah

Warga Kejambon Ngaku Usul 3 Kali di Musrenbang Tidak Pernah Disetujui, Sisdiono Setujui Lewat Pokir DPRD

Kota Tegal,mitratoday.com – Politisi senior Partai Gerindra yang juga Anggota DPRD Kota Tegal 3 periode, Sisdiono Ahmad menyampaikan akan terus memperjuangkan apa yang menjadi usulan warga masyarakat selama ini khususnya di Tegal Timur.

Saat ditemui awak media di kediamannya Senin (16/12/2024) sore, Sisdiono mengatakan dalam acara reses yang digelar kemarin banyak usulan-usulan warga masyarakat yang sebelumnya sudah diusulkan beberapa kali lewat Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan namun tidak dipenuhi. Contoh di Jalan Mawardi Kejambon, masyarakat setempat mengusulkan pembangunan saluran drainase bahkan sampai tiga kali tapi tidak ada persetujuan. Dan tahun ini saya usulkan lewat Pokir DPRD, Alhamdulillah memang bisa.

“Artinya masyarakat disana melihatnya seolah-olah Musrenbang kelihatan tidak begitu efektif,” ujar Sisdiono.

Sisdiono menjelaskan yang namanya Musrenbang itu memang bukan berarti tidak dipakai, Musrenbang tetap dipakai. Soal nanti yang mengusulkan itu dari Kecamatan, Kelurahan atau Pokir DPRD ya tidak ada masalah,” jelasnya.

Sebelumnya Sisdiono mengaku kalau usulan warga masyarakat tersebut belum pernah diusulkan ke saya.

“Kemarin baru saja diusulkan ke saya dan akhirnya saya usulkan lewat Pokir DPRD,” kata Sisdiono.

Selain itu, Sisdiono juga telah mengusulkan kegiatan untuk karang taruna Tegal Timur seperti kegiatan pelatihan wirausaha, dan pelatihan Barista.

“Rencananya Barista itu akan dilatih hingga punya sertifikat nasional, dan mudah-mudahan ini bisa dilaksanakan,” ungkap Sisdiono.

Menanggapi persoalan air sumur berubah menjadi asin yang dialami warga di Kelurahan Panggung, Sisdiono berpendapat hal itu terjadi karena adanya interusi air laut, sehingga air naik, rob dan akhirnya air sumur menjadi asin.

Oleh karenanya, kata Sisdiono karena ini adalah persoalan alam, maka pemerintah itu harus mengambil jaminan bahwa mereka harus punya ledeng entah itu ledeng murah, nyicil atau bahkan digratiskan, karena soal ini merupakan kebutuhan pokok manusia.

“Saya kira Pemerintah Kota dalam hal ini harus menjamin kebutuhan air masyarakat yang memang sumurnya menjadi asin,” tutup Sisdiono. (Hartadi)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button