Warga Kampung Sulusuban Pertanyakan Sertifikat PTSL yang Belum Jadi
Penulis : Iswan
Lampung Tengah,Mitratoday.com-Satu setengah Tahun sekitar 1000 lebih warga Kampung Sulusuban, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah, yang telah mendaftar dan menyetorkan uang untuk membuat sertifikat PTSL pasrah dalam doa.
Entah apa yang membuat terhambat dan lambatnya jadi sertifikat PTSL kali kedua di Kampung Sulusuban ini. Masyarakat bertanya-tanya ada apa gerangan.
Diakui oleh Bariah, dirinya telah menyetor lunas biaya pembuatan sertifikat dua bidang tanah miliknya. Ia mengaku pasrah dengan keadaan ini.
“Saya sudah lupa bulan berapa? Tapi kalo tidak, salah bulan Januari mas. Wah punya sudah lunas dua bidang yang saya daftarin, ” Kata Bariah, Sabtu 19 Juni 2021.
Uang tersebut telah Bariah setorkan melalui RT lingkungannya yakni Saifurrahman pada bulan Januari tahun 2020. tanah yang didaftarkanya bidang pekarangan rumah dan kebudayaan.
“Uang itu saya serahkan sama Pak RT mas, Ya kita tunggu aja mas, yang penting saya sudah ikuti peraturan pemerintah di suruh buat sertifikat. Ya pasrah aja mas,” Ucap Bariah.
Tidak dibantah oleh Saifurrahman, Dirinya mengaku benar menarik uang untuk biaya pembuatan sertifikat PTSL disetiap bidang rata Rp. 250.000,.
“Ya benar saya yang narik uang panjer warga. Tiap warga setor 50 persen dengan nilai nominal 250 ribu. Bulan satu kalo tidak salah mas,” Terangnya.
Saifurrahman merasa beban moril kepada warganya. pasalnya, Sudah satu tahun setengah sertifikat belum juga jadi dan kasian bila itu benar terjadi.
“Sudah ada warga yang nanya, ya saya jawab sabar dalam proses. Beban moril juga mas, kalo sampe tidak jadi,” Tandasnya.
Selaku tokoh masyarakat, Jasmari berharap kepada pihak terkait agar permasalahan ini diperjelas. karena warga yang sudah membayar sangat membutuhkan sertifikat tersebut.
“Ya harus di perjelaslah, kalau memang betul ada. Sertifikat ini memang sangat dibutuhkan masyarakat, karena selain legalitas kepemilikan ini juga banyak jadi anggunan buat modal usaha,” Singkat Jasmari.
menanggapi hal ini, Sabar selaku ketua Pokmas saat pihak media berusaha diminta keterangan tidak mau memberikan komentar.