Wali Kota Blitar : Perkawinan Dini Salah Satu faktor Penyebab Kasus Stunting
Kota Blitar,mitratoday.com – Pemerintah Kota Blitar Mengelar Peringatan Hari Keluarga Nasional yang ke 29, Sekaligus Melaunching aplikasi one touch stunting, Senin (11/072022).
Hadir dalam Acara tersebut Walikota Blitar Santoso, Dandim 0808/Blitar, Kapolres Blitar Kota, Kepala Dinas BKKBN Provinsi Jawa Timur Dra Ernawati, dan Nara sumber dari Umair Prof,Dr Sumarni, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Blitar, M Sidik.
“Mudah-mudahan peringatan Hari Keluarga Nasional, sekaligus melauncing satu aplikasi dari inovasi P3P2KB Kota Blitar yaitu “One Touch Stunting”, akan membantu mempercepat proses penyembuhan keluarga yang Stunting. Karena dari one touch Stunting, aplikasi ini sekali kita tekan, maka keluarga yang Stunting langsung bisa di kunjungi,” ungkap Walikota Blitar, Santoso.
Santoso juga mengatakan, aplikasi one touch stunting untuk mempermudah Pemkot Blitar memantau kasus stunting di masyarakat. Jadi, mnurutnya data warga yang mengalami stunting masuk di dalam aplikasi.
“Kami bisa memantau dan memberi bantuan secara rutin. Harapannya bisa mempercepat penanganan kasus stunting sekaligus di berikan bantuan seperti pengarahan, obat-obatan dan sebagainya,” jelas Santoso.
Yang harus di pahami, kata Santoso yakni Stunting itu tidak bisa ditangani sendiri oleh Dinas P3P2KB. tapi menjadi tanggung jawab bersama.
“Maka Dandim 0808/ Blitar mau menjadi orang tua asuh Stunting di Kota Blitar, ini kita harapkan menjadi inspirasi yang lainnya. Baik Kepala Dinas, Camat dan Lurah.” Tuturnya.
“Jadi nanti di Kota Blitar bisa zero stunting, walaupun pada skala Nasional masih 24 persen,” Tambahnya.
Ia sampaikan, target dari Presiden tahun 2024 yakni 14 persen. Sedangkan di Kota Blitar, Santoso sampaikan bahwa kasus Stunting 12 persen dari total penduduk sekita 150.000 jiwa.
“Namun kita minta tidak boleh berpuas diri dengan capaian yang sudah bagus, harus kita kejar lagi sampai mencapai zero stunting. Kita juga telah membentuk Tim gabungan yang terdiri dari Bidan, Dinas terkait dan Masyarakat untuk terjun ke masyarakat melakukan monitor, dan mengunjungi keluarga yang Stunting untuk intervensi terutama ibu-ibu hamil agar di berikan vitamin serta gizi.” jelasnya.
Walikota tegaskan bahwa Kasus Stunting itu bisa terjadi karena kekurangan gizi, sehingga pertumbuhan fisiknya terhambat, kemapuan otak berpikirnya berkurang, dan kalau gizinya tercukupi Stunting itu tidak akan terjadi.
“Termasuk, perkawinan dini juga menjadi salah satu faktor penyebab kasus stunting. Pasangan usia dini biasanya belum siap secara mental dalam berkeluarga,” katanya.
Maka nya dalam hal ini pihaaknya melibatkan anak-anak muda dalam bentuk genre.
“Agar mereka bisa bersosialisasi dengan anak-anak sebaya, karena perkawinan dini saat ini marak terjadi, mereka belum siap mental tetapi sudah menikah.” Tututpnya.(Adv-Kmf-Novian).