Dumai,mitratoday.com – Viral di media sosial (Medsos) Peristiwa kilang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Dumai meledak heboh dan menakutkan warga sekitar area. Beredar kabar 7 karyawan tewas serta sejumlah lainnya kritis, kejadian ini pada hari Sabtu (01/04/23), sekitar pukul 22 : 45 WIB.
Dilansir dari berbagai sumber, menurut GM RU 2 Pertamina Dumai dalam laporannya yang beredar di medsos WA nya, beredar penyebab kilang Pertamina Dumai tersebut meledak yakni gas compressor HCU-211 meledak di area Wake Up. Akibatnya, lima orang kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Dumai (RSPD).
“Ledakan itu tidak mengandung gas berbahaya (beracun) dan jangan sampai kita terprovokasi bahwasanya ledakan itu mengandung bahan berbahaya (racun). Kami siap meninjau kerusakan apa saja yang terjadi akibat daril ledakan itu,” ujar GM Pertamina RU 2 Dumai yang beredar di WA: perhatiannya diucapkan terima kasih.
Sementara Ledakan yang diduga berasal dari Kompresor Airborne milik Pertamina RU II kota Dumai ini seketika mengejutkan masyarakat kota Dumai. Akibat ledakan tersebut terdampak sampai puluhan kilo wilayah seputaran Dumai.
Kejadian ledakan terjadi diperkirakan sekitar 22:45 WIB dan menimbulkan api yang berkobar, menurut informasi saksi yang dihimpun media ini, ledakan terjadi di area H2 plant, area HCC adapun yang meledak Make up compressor 211-C2 HC UNION.
“Kejadian serupa sudah pernah terjadi seperti ini, namun tidak separah ini, karena cuma bunyi kebisingan saja, akibat ledakan ini keluar bau menyegat dari dalam kilang yang sangat dirasakan masyarakat terdekat,” ujar masyarakat pada malam itu pada media ini.
Dari pantauan, akibat kejadian ini hampir merata rumah kawasan yang berada di area terdekat mengalami kerusakan, bahkan efek dentuman ledakan tersebut terdampak juga merusak mesjid Taqwa dan rumah disekitar kota Dumai.
Berdasarkan informasi kejadian ledakan tersebut 5 orang korban luka. Akibat kejadian ini warga terdekat menggelar unjuk rasa depan pintu kilang Pertamina, terlihat di TKP ada walikota Dumai, Dandim, Kapolres Dumai.
Pewarta : E. Manalu
