Tidak Ada Sponsor, PSBI Terancam tidak Ikuti Liga 4
Blitar, Mitratoday.com – PSBI saat ini terkendala investor untuk mengarungi kompetisi Liga 4 2024-2025 (sebelumnya liga 3 regional). Sponsor menjadi kendala untuk klub kebangaan warga Blitar ini.
Direktur PT. Blitar Bola Mandiri pengelola PSBI, Wima Brahmantya mengatakan, beberapa investor yang sebelumnya menjalani komunikasi dengan menejemen belum mencapai kesepakatan.
Belum tercapainya kesepakatan ini bukan karena kendala di PSBI, namun persoalan di perusahaan yang akan menjadi sponsor. Para calon investor ini menjanjikan untuk kompetisi musim depan.
Apalagi berdasarkan surat dari Askap PSSI Provinsi Jawa Timur nomor 163/B/PSSI-Jatim/IX/2024, Liga 4 atau Liga 3 regional Jawa Timur akan dimulai pada Desember 2024.
Sampai saat ini belum investor yang memastikan kesanggupannya menjadi sponsor PSBI.
Meski demikian, pihak menejemen tidak menutup diri jika ada investor siap membiayai dalam waktu dekat. PSBI dapat mengikuti liga 4 asalkan dalam waktu dekat ada sponsor yang masuk.
Apalagi untuk Liga 4 sudah tidak diperbolehkan menggunakan pembiayaan dari pemerintah. PSBI harus mandiri untuk dapat mengarungi kompetisi Liga 4.
Pihak menejemen akan berkomitmen untuk mengikuti Liga 4 pada musim berikutnya.
“ Kalau tidak ada sponsor masuk dalam waktu dekat, kita break dulu tahun ini. Kita akan mengikuti Liga 4 musim depan dan harus ikut,” ungkapnya.
PSBI saat ini menerjunkan pemain U17 untuk mengarungi Piala Suratin. “ Kita bersama Askap PSSI Kabupaten Blitar untuk mengikuti Piala Suratin,” jelas Wima.
Menejer Keuangan PT Harta Mulya, Randu Rama Ditya mengatakan, selama ini perusahaannya menjadi sponsor utama PSBI.
Untuk tahun ini, PT Harta Mulya belum dapat menjadi sponsor utama karena harus menyelesaikan perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan Kopi De Karanganjar.
Pria yang sebelumnya menjadi Menejer PSBI ini membuka diri jika ada tokoh ataupun perusahaan untuk mengelola PSBI. Ia akan menyerahkan pengelolaan kepada perusahaan sepepuhnya asalkan membawa kebaikan untuk PSBI.
Pihaknya juga tidak meminta mahar kepada investor asalkan serius untuk kebaikan PSBI. Meski demikian, pihaknya tidak ingin PSBI keluar dari Blitar, karena klub ini merupakan sejarah kembagaan warga Blitar.
“ Monggo dikelola satu atau dua tahun asalkan bertanggungjawab, setelah itu kita komunikasikan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PSSI Kabupaten Blitar, Suprianto Akbar mengatakan, bahwa PSSI juga kesulitan membantu mencarikan sponsor.
Selama ini, PSSI dan menejemen PSBI sudah menjalin komunikasi dengan beberapa pihak sponsor. PSSI hanya dapat membiayai kometisi untuk kelompok umur yakni U13 dan U15.
Suprianto menjelaskan, bahwa pembiayaan dari Pemerintah Daerah (Pemkab Blitar) cukup minim untuk pembianaan.
Besaran anggaran untuk PSSI hanya Rp 25 juta dalam setahun.
Untuk menggelar kompetisi Piala Suratin U13 dan U15, pengurus Askap PSSI terpaksa harus iuran agar liga dapat berjalan.
“ Untuk menggelar kompetisi di U13 dan U15 aja kita masih min banyak,” tegasnya.
Ia tetap ingin pemain jebolan Piala Suratin U17 yang akan mengikuti kompetisi mulai 16 November mendatang melanjutkan karir di PSBI atau Blitar Putra FC. Sejauh ini hanya ada dua klub ini di Kabupaten Blitar yang dapat menjadi wadah bagi para pemain setelah keluar dari kelompok umur.(Novi )