Blitar,mitratoday.com – Banyaknya jalan rusak dan belum diperbaiki di Kabupaten Blitar menjadi momok bagi masyarakata, apa lagi persoalan itu sudah sering di protes masyarakat dengan menanam pohon pisang di lokasi jalan yang rusak.
“Kenapa Pemkab Blitar tidak melakukan perbaikan jalan-jalan yang rusak? Padahal ini kan sudah mau memasuki Bulan suci Ramadhan dan sebentar lagi kita umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri, pasti banyak masyarakat kita yang pergi bertransportasi untuk bersilahturahmi,” kata Tugas Naggolo Yudo Dili Prasetiono atau Akrab di panggil Bagas selaku Ketua Umum Rakyat Jelata (RADJA) Blitar Raya.
Bagas mengatakan, dirinya heran kenapa proyek-proyek infrastruktur belum di mulai Dinas PUPR dan Perkim. “Padahal apa sih yang sulit, kan sekarang kita sudah tidak masuk dalam Pandemi Covid – 19, Piye Iki Pemkab Blitar,” ujarnya.
Menurutnya dari Organisasi Radja, terkait protes warga masyarakat itu normal dan wajar. Karena itu menyikapi sikap Pemerintah Daerah dalam hal ini adalah Bupati.
“Kenapa Bupati terkesan cuek, acuh tak acuh dan tidak mau tau tentang protes masyarakat nya. Seharusnya Bupati hadir dan angkat bicara, duduk bareng di tengah-tengah masyarakat, diskusi bareng terkait problema yang ada,” tegas Bagas.
Bagas menambahkan, masyarakat itu butuh diterima, butuh kepastian, butuh jawaban, butuh ditemui. “Bukan dihindari kayak anak kecil main petak umpet begitu,” jelas Bagas.
“Yang dilakukan masyarakat ini kan klimaks daripada aspirasi nya yang tidak di dengarkan, usulan tidak didengar, protes tidak diakomodir. Sehingga wajar menurut kami kalau masyarakat jengkel sampai melakukan aksi tanam pohon pisang di jalan raya.” Ucap Bagas.
“Saya menyarankan, Bupati segera turun, temui warga dan masyarakat kabupaten Blitar. Beri jawaban kepada mereka, agar nanti tidak terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan, contohnya aksi-aksi yang lebih besar lagi,” pungkas Bagas.
Pewarta : Novi
Kami sangat sedih kalau lewat jalan brongkos – Wates jalur ramai jalan ruuuusak puollllll dan lubang hanya di tutup sama koral dan pasir sehingga resiko kecelakaan sangat tinggi dan berdebu banget apa pejabat pemangku jabatan nggak tau ya