Tanggapi Masalah Sampah,Lurah Tanbar Angkat Bicara
Pekanbaru,Mitratoday.com-Menanggapi masalah sampah yang terdapat di wilayahnya, Lurah Tangkerang Barat (Tanbar), Edi Wardilah angkat bicara disaat Mitratoday.com mengkonfirmasi dirinya diruang kerjanya, Jumat (02/08/19).
Menurut Edi, masalah sampah adalah masalah bersama. Suatu daerah apabila masyarakatnya banyak yang sejahtera, maka didaerah itu akan banyak terdapat sampah.
Terkait adanya kegiatan Goro massal yang akan diselenggarakan oleh warga RW 07 pada hari Minggu (04/08/19) yang berlokasi di jalan Tilan, Lurah Tanbar ini pun mengatakan, dirinya sangat mendukung kegiatan tersebut. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak ketiga yang mengangkut sampah yakni PT.Godang Tuah Jaya untuk dapat membantu mengangkut sampah disaat warga melakukan Goro Massal.
“Alhamdulillah dari koordinasi terakhir setidaknya akan dibantu setidaknya Dua unit armada coltdiesel, di hari gotong royong tersebut. Dan secara resmi, karena ini di hari Minggu mereka minta surat resmi dari kita, dan Alhamdulillah sudah saya tandatangani surat itu,” ungkap Lurah Tangkerang Barat.
Dikatakannya, pihaknya dalam setiap kesempatan menghadiri kegiatan warga, dalam sambutannya selalu mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana menanamkan pola prilaku hidup bersih dan sehat.
“Karena hidup sehat itu tidak terlepas dari prilaku seseorang. Ketika orang dipikirannya itu cinta kebersihan, cinta kesehatan, maka tentu dia tidak akan membuang sampah sembarang. Ketika dpikirannya itu telah tertanam bagaimana hidup bersih, diri sendiri, rumahtangga, dan lingkungan, maka dia ingin juga tetangganya bersih dan sehat juga,” pungkas Edi pula
Dilanjutkannya, selain mensosialisasikan pola prilaku hidup bersih dan sehat pihaknya juga telah memberikan edukasi-edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah guna mengantisipasi wabah penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah tersebut salahsatu diantaranya program pelatihan pengelolaan sampah oleh Pemkot Pekanbaru.
“Antusias sekali masyarakat kita, cuma kan terbatas hanya Lima Puluh orang. Lima Puluh orang itulah yang kita bagi dengan Dua Belas RW ini secara adil,” terang Edi.
Ditambahkannya, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan pihak Pegadaian supaya sampah yang dikelola masyarakat dapat memiliki nilai ekonominya bagi masyarakat.
“Bisa untuk umroh. Jadi, ketika warga itu mengumpulkan sampah, nanti diserahkan kepada Bank Sampah mereka. Nanti dinilai dengan uang, kemudian dikonversikan lagi dengan emas melalui orang Pegadaian,” beber Edi.
(Iswadi)