Sukses Bedah 1.109 RTLH, DPKPCK Kejar Target Akhir 2017
Malang, Mitratoday.com – Menurut Kabid Perumahan, Imam Suyono, target bedah rumah di Dinas PKPCK Kabupaten Malang sudah sekitar 90 persen lebih di tahun 2017. Dari 1.199 unit sebanya 1.109 telah selesai dibedah dan 90 unit yang belum tersentuh.
Sisa 90 unit rumah tidak layak huni yang belum dilakukan bedah rumah tersebut, menurut Kepala Dinas PKPCK Kabupaten Malang Ir Wahyu Hidayat, dikarenakan belum terealisasikannya transfer tahap IV atau akhir di tahun 2017 dari APBN untuk program bedah rumah ini.
“Kita masih menunggu anggaran dari pusat untuk 90 unit rumah ini. Tapi, kita yakin di akhir bulan ini sudah bisa diselesaikan target yang dipercayakan kepada kita,” ujar Wahyu kamis (7/12).
Program pengentasan kemiskinan melalui program bedah rumah, tambah Wahyu, anggarannya bersumber dari APBN Kementerian PUPR dan APBD Pemkab Malang, hal ini di luar bantuan CSR dari beberapa perusahaan maupun komunitas masyarakat yang ikut serta mensukseskan program bedah rumah tersebut yang saat ini masih berkisar 17 ribu RTLH.
Dari APBD Kabupaten Malang yang dikelola oleh DPKPCK Kabupaten Malang di tahun 2017 ini telah terserap sebesar Rp 359 juta untuk melakukan renovasi di 359 unit rumah yang ada di berbagai wilayah.
“Setiap rumah yang tidak layak huni dengan konsep Aladin, yaitu alas, atap dan dinding rumah yang tidak layak yang jadi sasarannya. Dan plafon anggaran yang kita sediakan per unit sebesar Rp 10 juta,” beber Mantan Kadis Pengairan ini.
Ditanya mengenai rencana di tahun 2018 dalam program bedah rumah di Kabupaten Malang, Imam yang didampingi stafnya mengatakan, ada sebanyak 978 unit rumah tidak layak huni yang akan dibedah. Jumlah tersebut adalah rumah yang telah lolos verifikasi.
“Kemungkinan adanya penambahan rumah yang akan dibedah di tahun depan masih bisa terjadi,”ujar dosen Planologi ini.
“TIdak menutup kemungkinan ada penambahan usulan nanti. Secara aturannya memang ada ruang untuk melakukan evaluasi usulan jumlah rumah yang akan dibantu. Yaitu di bulan Maret tahun berjalan,” imbuh Wahyu.
Ia juga tetap berharap seluruh elemen masyarakat untuk menumbuhkan budaya gotong royong dalam membantu percepatan pembangunan rumah tidak layak huni di Kabupaten Malang.
Harapan tersebut cukup beralasan. Dengan kekuatan sosial yang masih kuat di Kabupaten Malang, terbukti pemerintah cukup terbantu dalam menuntaskan program bedah rumah ini. Di setiap desa, baik melalui penggalangan dana oleh komunitas masyarakat peduli sosial, bedah rumah terus berjalan. Adapun, dukungan dari perusahaan melalui CSR-nya dalam persoalan ini dirasa menjadi bagian terpenting dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Malang.
“Karena setiap rumah yang dibedah oleh komunitas di desa-desa maupun CSR perusahaan juga mengurangi jumlah yang ada di kita. Jadi kita juga rutin melakukan koordinasi dengan pemerintahan desa dalam bedah rumah ini dalam upaya sinkronisasi data,” pungkas Wahyu.(GT)