DaerahLampungLampung Utara

Soal Penolakan LKM Kelurahan Kota Alam, Rio Selaku Korkot Belum Beri Jawaban

Pewarta : Elva

Lampung Utara,Mitratoday.com-Saat di konfirmasi awak media atas isu yang beredar tentang adanya pengalihan atau penolakan Program kotaku untuk kelurahan Kota Alam, Pelik Sardana selaku Lurah Kota Alam menjelaskan apa sebenarnya yeng terjadi terkait program tersebut. Pada hari Senin tanggal 24 September 2020 saat beliau berkunjung di posko Gugus Covid-19 Lampung Utara.

Pelik mengatakan bahwa memang program kota tanpa kumuh sebelumnya telah di tetapkan titik koordinatnya, terkait lokasi yang akan di kerjakan Rt maupun Rw di linkungan Kelurahan Kota Alam.

“Tetapi setelah akan exen realisasi Program Kotaku di wilayah Kota Alam, untuk LKM yang sudah terbentuk justru harus di bubarkan.”Kata Pelik.

Ia menyampaikan bahwa, sebenarnya hal sudah menjadi masalah perinsip, awalnya mereka memerintahkan untuk membentuk Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM). Namun, ketika semua data sudah tersusun, terus sudah dikirim kepada mereka, Kemudian sudah diadakan pertemuan-pertemuan oleh fasilitator kelurahan paskel kotaku yang ada di kelurahan kota alam, lalu diberikan strecing, bahwa ini bakal di apakan dan apa yang mau di kerjakan. Titik koordinat sudah di tuangkan kedalam SK,sudah itu berapa lingkungan RT juga sudah tertuang kedalam SK.

“Setelah mau exen ada konfirmasi dari korkot bahwa intinya LKM sudah terbentuk itu diminta untuk dibubarkan, tidak terpakai. Karena mereka sudah ada LKM tersendiri yang sudah mereka bentuk,”Ujar Pelik.

Berkaitan dengan adanya perintah pembubaran LKM yang sudah dibentuk, pelik mengatakan bahwa hal itu tidak bisa serta merta dibubarkan begitu saja.

“Ya tidak bisa serta merta begitu dong, karena dari intruksi awalkan membentuk LKM. Itu sudah terbentuk untuk kepentingan dari masyarakat juga. Kemudian sudah di tengah jalan disuruh dibubarkan, karena mereka sudah ada LKM sendiri yang sudah mereka bentuk.”Sampai Pelik.

Tentunya, Lanjut Pelik,”Kalau dari awal mereka mengatakan, pak lurah duduk manis saja. Ini ada program kotaku, LKMnya sudah kami bentuk siap untuk di jalankan, ya tidak jadi masalah, gak repot dong. Kalau sudah ditengah jalan sudah dibentuk terus suruh di bubarin, sementara yang di bentuk itu masyarakat sendiri dari kota Alam,sudah itu disuruh bubarin dengan alasan mereka punya LKM sendiri, nanti yang tersudut siapa? kan cucuk cabut.”Jelas Pelik,

Sementara itu timbul prasangka-prasangka yang lain.”Untuk mencegah itu semua, terpaksalah dengan berat hati saya menolak interpensi, menolak aturan-aturan dari mereka supaya tidak banyak permasalahan di dilapangan. Kalau ada maslah dilapangan nantinya kami juga,kemudian LKM yang lama apa tidak menutup kemungkinan ada penolakan dari warga setempat.”Tuturnya.

Kemudian Pelix menyampaikan bahwa terkait dimintanya pembubaran LKM tersebut yang disampaikan melalui video call oleh Korkot (R) dan pak (T). Nah kemudian keesokan harinya setelah dua tiga hari dari situ,itu banyak saksinya dikelurahan Kota Alam, ada paskel sekitar 5 sampai 6 orang, Anggota LKM yang sudah terbentuk dikumpulkan juga.

“Karena saya mau memberitahukan bahwa ini minta dibubarkan tapi saya tidak mau, lebih baik kita tidak usah sajalah, dari pada mau di interpensi lebih lanjut. Takut nanti ada apa-apa terkait Hukum.”Pungkasnya.

Dengan adanya tindakan tersebut, datanglah seseorang terus berbicara ke dia lalu mengatakan bahwa ia adalah utusan dari salah satu oknum.“Saya di suruh buk (M) untuk membawahi delapan Anggota LKM,”Ucap Lurah menyampaikan bahasa orang itu.

Menyikapi dari ucapan itu, Pelik menyampaikan jikalau semuanya harus dimusyawarahkan kembali.

“Waduh tidak bisa begitu dong, harus dimusyawarahkan kembali. Kalau terpilih, ya sudah silahkan, tapi kalau tidak terpilih ya jangan seenaknya sa, mentang-mentang ini aspiras dari mereka. Karena ini adalah Negara, maka harus sampai ke masyarakat. LKM meraka itu terbentuknya dimana dan musyawarahnya dimana.”Tegasnya.

Pelik juga menjelaskan, jika dalam mekanisme pembentukan LKM main tunjuk,”Itu Keliru! Boleh tim-tim mereka yang membantu, tapikan ini bukan urusan politik. Kalau nanti ada masalah segala macam siapa yang di repotkan. Dan lebih baik saya tolak,tapi penolakan itu tidak serta-merta hanya melaui lisan saja.”Terangnya.

Saat di konfirmasi melaui via Watshap, Rio selaku Koordinator wilayah kabupaten lampung utara haya berdiam tidak dan belum memberi jawaban hingga berita ini diterbitkan.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button