BengkuluBENGKULUHeadlinependidikan

Soal Ijazah Ditahan, Ormas BIDIK : Jangan Memaksa Mencari Pembenaran, Evaluasi Kinerja Jajaran

Berbagai asumsi bermunculan, maka dari itu persolan tersebut ditanggapi oleh Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Kemasyarakatan Barisan Indonesia Pemantau Dan Pengawas Tindak Pidana Korupsi Provinsi Bengkulu.

Bengkulu,mitratoday.com-Viralnya persoalan penahanan ijazah siswa oleh pihak SMKN 6 Bengkulu menjadi pro contra public, hingga menjadi sorotan berbagai pihak.

Berbagai asumsi bermunculan, maka dari itu persolan tersebut ditanggapi oleh Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Kemasyarakatan Barisan Indonesia Pemantau Dan Pengawas Tindak Pidana Korupsi Provinsi Bengkulu.

Pasalnya, persoalan tersebut ada yang menganggapnya sebagai politisasi belaka. Menurut Zamhori H selaku Ketua Ormas BIDIK Provinsi Bengkulu, hal itu tidak ada yang dipolitisasi.

“Tidak ada yang mempolitisasi persoalan ini, ini memang real kejadiannya. Bisa kita lihat sendiri kejadiannya, bahwa Langkah yang dilakukan Wali Kota Bengkulu dalam membantu warganya tentu tanggungjawabnya sebagai pemimpin. Jadi, jangan ada yang rasa-rasa dipolitisasi, toh mereka juga tidak berbuat untuk siswa yang ditahan ijazahnya.”Kata Zamhori.

Kemudian, Zamhori menegasakan bahwa siswa atau wali murid yang ditahan ijazahnya jangan dipaksa seolah benar bersalah.”Tidak usah memaksakan untuk meyalahkan siswa dan wali murid terkait persoalan ini, justru Gubernur harus mengevaluasi kinerja jajarannya yang terkesan bobrok tersebut, bukan malah berusaha mencari pembenaran diri selaku pejabat.”Tegas Zamhori.

Maka, Ormas BIDIK Provinsi Bengkulu mengajak semua pihak untuk saling mendukung Langkah-langkah seperti yang sudah dilakukan Wali Kota Bengkulu Tersebut.

“Langkah Wali Kota Bengkulu harus di dukung, karena upayanya dalam membantu siswa tersebut Langkah yang tepat. Mengejar ijazah sekolah selama tiga tahun itu tidak gampang, banyak yang belum mampu membayar sekolahnya dan mencari biaya sekolah selama tiga tahun itu juga tidak mudah, ini malah diminta uang hingga RP 5 Jutaan. Dimana jiwa kemanusiaan mereka.”Ujar Zamhori.(Arr).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button