BlitarDaerahHeadline

Seorang Anak Hilang di Pohon Bambu! Isunya di Bawa Gendrowo, Ditemukan di Rumah Kosong

Blitar,mitratoday.com – Seorang anak berusia (8) Tahun hilang dan membuat geger warga RW 5 Lingkungan Ngrebo Kelurahan Gedog Kota Blitar, Kamis (16/11/2023).

Pasalnya, Raja hilang pada malam hari selepas magrib dan hilang nya di rerimbunan pohon bambu.

Menurut ayah korban, Muslimin katakan anaknya biasanya seharian main tidak jauh rumahnya, namun pada hari itu hingga petang hari belum pulang.

Akhirnya, Muslimin ayah korban memberi tahu warga anaknya hilang belum pulang. Sontak mendapatkan laporan ayah korban, secara gotong royong belasan warga RW 5 mencari korban.

Karena diyakini warga setempat rerimbunan pohon bambu di pinggir kali tempat gendrowo bermata satu.

Warga menghubungkan bocah yang tidak berdosa digondol gendrowo. Sehingga belasan warga dan dibantu anak anak teman korban mencari di kegelapan rimbunnya bambu dengan penerangan lampu senter.

Bahkan, para orang pintar didatangkan untuk membantu melakukan pencarian korban dengan metafisika. Yang membuat suasana menjadi mencekam, sekitar delapan anak anak kecil sambil melakukan ritual membawa peralatan dapur di bunyikan, bergantian memanggil Raja panggilan korban.

“Raja ayo pulang, ayo kita bermain lagi,” disambut teman yang lain, Raja, Raja, ayo pulang Raja kamu dimana. Hal ini dilakukan di keheningan malam di suasana penuh misteri.

Bu Yaya, seorang warga setempat, mengaku terakhir kali melihat Raja pada sore hari, sekitar pukul 16.30 WIB. Raja terlihat bermain botol plastik sendirian, di dekat area hutan bambu.

“Raja, raja, kenapa main sendirian, pulang sudah mau maghrib. Tapi dia (Raja) hanya menengok sambil tersenyum, kemudian langsung berlari ke arah bambu-bambu,” ungkap Bu Yaya saat menceritakan dirinya sempat memanggil Raja.

Raja akhirnya ditemukan pada Jumat 17 November 2023 pukul 12.00 WIB di dalam sebuah rumah kosong di depan rumah Ketua RW, dalam kondisi lemas dan basah kuyup. Menurut keterangan Saksi, rumah tersebut dalam kondisi terkunci dari luar.

Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, bagaimana seorang anak berusia 8 tahun bisa berada di dalam rumah kosong yang terkunci dari luar, semalaman, tanpa ketakutan atau berteriak sama sekali.

Padahal, posisi rumah tersebut berhimpitan dengan rumah-rumah lainnya. Selain itu, di depan rumah Ketua RW juga terdapat Vapestore yang buka hingga tengah malam.

“Kalau di dalam ada orang, pasti kita dengar mas. Tapi, dari semalam gak ada suara apapun,” kata Rama, salah satu pegawai Vapestore.

Namun secara logis terkait penemuan Raja di dalam rumah kosong ini, Warga meramalkan, Raja terjatuh dari atas saat bermain sendirian di atap rumah. Hal itu merujuk pada jebolnya atap asbes rumah kosong tersebut.

Namun anehnya, pada pencarian malam harinya tepatnya pukul 22.00 WIB, seorang warga mengaku sempat naik mencari ke atap rumah kosong tersebut, dan mengatakan atap asbes tersebut belum jebol.

“Saya semalam kan naik nyari ke atas, belum jebol lho mas asbesnya. Rumah saya juga berada disekitarnya, jadi ada suara sekecil apapun pasti kedengeran, dan semalam gak ada suara apa-apa,” ujar Malik seorang warga yang tinggal di samping rumah kosong tempat Raja ditemukan.

Raja sendiri saat ini telah berada di rumahnya dalam kondisi aman. Raja hanya menderita luka-luka pada bagian kaki. Orang tua Raja pun kini bisa bernafas lega, setelah semalaman terpukul akibat hilangnya anaknya.

Terkait Genderuwo Bermata Satu, menurut warga yang bernama Mbah Nyoto, salah satu tokoh masyarakat setempat, meyakini adanya campur tangan hal gaib dalam hilangnya Raja. Sosok genderuwo bermata satu penunggu hutan bambu lah, yang Mbah Nyoto yakini telah menculik Raja.

“Biasanya tengah malam sosok itu sering menampakkan diri. Dia memang istilahnya ‘penunggu’ sini, genderuwo, matanya satu,” ujar Mbah Nyoto.

“Tempat ini masuk kategori pingit, sakral atau angker lah bahasa sehari-harinya. Kalau terus masuk, kan tembus makam to. Itu makamnya yang pertama membuka daerah sini,” sambung dia.

Mbah Yoto katakan, jika seorang anak dibawa gendruwo, kemungkinannya hanya dua. “Dikembalikan dalam kondisi hidup atau meninggal, atau nggak dikembalikan,” pungkas Mbah Nyoto.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button