Tegal,mitratoday.com – Dalam rangka bangkit menuju Indonesia emas ini para generasi muda harus bisa memanfaatkan ilmunya, profesinya serta berakhlak sesuai dengan Pancasila yang dilandasi Ketuhanan Yang Maha Esa. Demikian yang dikatakan oleh Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah Masfui Masduki dalam Talkshow DPRD Jawa Tengah yang dipandu oleh Bung TW di Studio Radio Slawi FM pada, Jumat (26/5/2023) pagi.
Menurut Masfui Masduki cara memaknai kebangkitan nasional ditengah perubahan globalisasi yang meningkat adalah melakukan refleksi dan upaya mempertahankan identitas dan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
“Hal ini penting kita harus mempertahankan identitas kita sebagai bangsa Indonesia bangsa yang berlandaskan pancasila dan jati diri kita yang agamis,” ujar Masfui Masduki.
Selain melakukan refleksi dan mempertahankan indentitas dan jati diri juga gotong-royong membangun semangat kebangsaan pasca pandemi Covid-19, penguatan kolaborasi antara stakeholder seluruh komponen bangsa dalam mencapai kesejahteraan masyarakat khususnya di Jawa Tengah.
“Tentunya kita berkolaborasi dengan mitra atau stakeholder yang bertujuan untuk memakmurkan masyarakat Jawa Tengah,” jelas Masfui Masduki.
Pihaknya berharap seluruh masyarakat mendukung pembangunan di Jawa Tengah, menjaga kondisi kesehatan dan meningkatkan kondusifitas di Jawa Tengah serta menjaga persatuan dan kesatuan dalam momen politik untuk tahun 2024 dan tentunya meningkatkan kolaborasi masyarakat.
Sementara itu Anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah Muhammad Shidqi menambahkan perkembangan teknologi saat ini merupakan kebutuhan dan perkembangan zaman ini memiliki percepatan. Sehingga generasi muda harus mengikuti perkembangan teknologi.
“Dimana perkembangan zaman ini sangat cepat misalkan peralihan dari 2G ke 3G itu membutuhkan waktu peralihan sekitar 7-10 tahun. Kemudian dari 3G ke 4G membutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun dan peralihan 4G ke 5G itu membutuhkan waktu kurang dari 2 tahun. Dengan perkembangan teknologi yang cepat ini kita harus mengikutinya kalau tidak mengikutinya kita ketinggalan zaman,” ungkap Shidqi.
Perkembangan teknologi ini juga menghadapi generasi Indonesia emas di 2045 mendatang, dimana sebagian besar sekitar 34-40 persen total penduduk Indonesia merupakan manusia produktif. Sehingga pemerintah harus mendorong agar bisa mensosialisasikan perkembangan teknologi ini kepada setiap golongan, tidak hanya untuk orang yang mampu saja. Karena negara yang tidak memikirkan di bawah, maka akan terjadi ketimpangan dan kesenjangan sosial yang tinggi.
“Perkembangan teknologi ini harus diawasi oleh pemerintah, tokoh masyarakat dan terutama orang tua sebagai pengendali konten-konten apa yang harus ditonton oleh masyarakat. Selain itu pada momentum kebangkitan nasional di 2045 juga pasti akan menimbulkan kontra intelegen artinya akan ada pihak-pihak luar yang akan mencoba mengagalkan Indonesia di 2045 mendatang. Maka kita harus menguatkan mentalitas dan psikologi para pemuda,” tutur Shidqi.
Pewarta : Hartadi