Blitar,mitratoday.com – Dalam rangka meningkatkan mutu kualitas layanan setelah RSUD Ngudi Waluyo Wlingi mendapatkan akreditasi paripurna. RSUD Ngudi Waluyo Wlingi berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik mulai dari unit gawat darurat (UGD) hingga penghormatan terakhir yakni pemulasaraan jenazah.
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar menjadi rumah sakit pertama di Jawa Timur yang memiliki gedung khusus untuk pemulasaraan jenazah.
Bupati Blitar, Rini Syarifah dan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar, Endah Woro Utami, pada Senin (16/01/2023), telah melakukan Peresmian gedung pemulasaraan jenazah.
Peresmian ini menjadi tanda bahwa gedung pemulasaraan jenazah tersebut bisa digunakan untuk masyarakat umum. Masyarakat Kabupaten Blitar kini bisa menggunakan gedung tersebut untuk tempat pemulasaraan ataupun menjadi rumah duka.
Endah Woro Utami, Direktur Utama RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada Senin (16/01/2023), menjelaskan, “Tugas kami adalah melayani sampai paripurna artinya kami harus melayani pasien dari awal di UGD hingga penghormatan terakhir jenazah harus baik dan terstandar.” Ujarnya
Lebih lanjut Endah Woro menyampaikan, bahwa gedung pemulasaraan jenazah RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar ini memiliki kapasitas tampung hingga 100 orang. Sehingga bisa digunakan sebagai rumah duka oleh keluarga korban meninggal dunia.
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar juga bekerja sama dengan forum kerukunan umat beragama (FKUB). Hal ini dilakukan demi menciptakan pelayanan pemulasaraan jenazah yang sesuai dengan aturan setiap agama.
“Nantinya proses pemulasaraan jenazah akan dipimpin langsung oleh perwakilan setiap agama. Sehingga pihak keluarga pun tidak perlu lagi bingung untuk mencari pemimpin pemulasaraan jenazah,” jelas Endah Woro.
“Ini sudah ada kawalan dari forum kerukunan umat beragama artinya setiap agama akan ikut mendampingi proses pemulasaraan jenazah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi,” ucap Endah Woro.
Gedung pemulasaraan jenazah di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar ini juga dilengkapi dengan mesin pendingin jenazah. Hal itu dilakukan agar jenazah yang berada di dalam ruangan tetap dalam kondisi baik sembari menunggu kehadiran keluarga di gedung pemulasaraan sekaligus rumah duka tersebut.
“Gedung pemulasaraan jenazah ini juga dilengkapi mesin pendingin, sehingga jenazah yang alamatnya jauh tetap dalam kondisi baik hingga menunggu keluarga tiba,” pungkasnya.
Bupati Blitar Hj Rini Syarifah mengapresiasi pembangunan gedung pemulasaraan jenazah di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Menurutnya pembangunan gedung pemulasaraan jenazah merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten Blitar untuk memfasilitasi masyarakat dalam prosesi pemulasaraan jenazah.
Bupati Blitar Rini Syarifah manambahkan bahwa seluruh prosesi pemulasaraan jenazah dir RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar ini akan dilakukan oleh setiap perwakilan agama dari forum kerukunan umat beragama. Sehingga dengan begitu prosesi penghormatan terakhir jenazah bisa sesuai dengan aturan agama.
“Harapannya masyarakat bisa terfasilitasi untuk proses pemulasaraan jenazah, karena proses pemulasaraan jenazah harus sesuai dengan syariat agama, dan insyaallah disini nantinya akan di dampingi oleh forum kerukunan umat beragama,” kata Rini Syarifah.
Bupati Blitar pun mengimbau agar masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas gedung pemulasaraan jenazah yang ada di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar.
Pewarta : NoviĀ