Daerahjawa Timur

Rendra Krisna Komitmen Turunkan Angka Kemiskinan di Malang

MALANG, JAWA TIMUR – Tahun 2018 ini, Pemerintah Kabupaten Malang kian serius memerangi angka kemiskinan dengan beragam program menuju masyarakat yang Madep, Mantep, dan Manetep (M3).

Karena itu, Bupati Malang Dr H Rendra Kresna ingin di masa akhir jabatannya di tahun 2021 nanti, target angka kemiskinan dapat turun hingga satu digit.

“Saya menginginkan di masa akhir jabatan nanti, angka kemiskinan di Kabupaten Malang turun sampai menunjukkan angka satu digit. Sekarang masih dua digit. Itu harapan kita bersama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” kata Rendra kepada Mitratoday.com rabu (24/1).

Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pusat, tercatat angka kemiskinan di Kabupaten Malang tahun 2016 sebesar 10,24 persen dari total jumlah penduduk 2,6 juta jiwa.

“Jadi, total angka kemiskinan itu hasil survei TNP2K mulai tahun 2015-2016. Diantaranya, dari 9,8 persen kemiskinan sosial. Empat tahun ke depan. kami dan organisasi perangkat daerah (OPD) harus sinkron menggencarkan program sampai angka kemiskinan menunjukkan satu digit,” tandas pria nomor satu di Pemkab Malang tersebut.

Disinggung bagaimana upaya Pemkab Malang dalam menurunkan angka kemiskinan, Rendra mengatakan membuat program yang berbeda dengan program dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah.

“Artinya, program jangan sama itu. Kami ambil share programnya mereka dulu seperti apa. Kalau program pemerintah pusat sudah tepat, langsung memberikan bantuan dengan sasaran pada angka garis kemsikinan,” ucapnya.

Sedangkan bantuan yang diberikan kepada angka di bawah garis kemiskinan tidak bisa dengan treatment bantuan secara langsung, tapi harus melalui pendidikan, kesehatan dan lingkungan.

“Karena memang mereka diberi bantuan berupa uang lantaran rumahnya tak layak huni. Lalu, bagaimana bila tiba-tiba mereka sakit dan akhirnya uangnya habis dibuat untuk pengobatan saja. Jadi, harus ada program share sendiri-sendiri dalam penanganan menekan angka kemiskinan itu,” kata Rendra dengan tegas.

Dia memandang bahwa garis kemiskinan itu ada tingkatan tersendiri. Yaitu, di atas garis kemiskinan, ada rentan kemiskinan. Lalu di bawah garis kemiskinan, ada kedalaman kemiskinan.

“Nah dibawah garis kemiskinan ini banyak sekali macam problemanya. Mereka tak memiliki saudara, tidak memiliki kemampuan bekerja, bahkan hidupnya bergantung kepada tetangganya,” ucapnya.

Karena itu, untuk mengentaskan angka kemiskinan, memang dibutuhkan komitmen bersama dengan bersinergi dan bekerja sama menggencarkan program antarlintas OPD di lingkungan Pemkab Malang.

“Soalnya, pembangunan Kabupaten Malang tak bisa lepas dari tiga strategi utama yang saling berkaitan, yakni mengentaskan angka kemiskinan, pembinaan lingkungan hidup, dan peningkatan sektor pariwisata,” pungkasnya.(GT)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button