Remigo Bacakan Pernyataan Akhir di Hadapan Pesrta Sedunia Pada Forum Kota Ham
Pakpak Bharat, mitratoday.com – Di penghujung rangkaian acara Forum Kota Hak Azasi Manusia Sedunia ke-7 atau World Human Rights Cities Forum (WHRCF) tahun 2017, Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin, MBA, mendapat kehormatan kembali untuk membacakan pernyataan akhir yang merupakan deklarasi dari kegiatan ini di Gwangju, Korea Selatan, Sabtu petang (16/09) waktu setempat di hadapan peserta dari seluruh dunia.
21 poin dalam pernyataan akhir ini menunjukkan komitmen akan kepedulian serta keprihatinan terhadap berbagai persoalan HAM di dunia seperti Semenanjung Korea, Myanmar dan Filipina serta meminta peran dari semua pihak yang ada.
Pernyataan akhir ini juga berisi rekomendasi dari beragam sesi mengenai berbagai isu seperti Kota dan Gender, Sosial Ekonomi dan Sosialisasi Masyarakat, Kota dan Lansia, Kota dan Anak, Pendidikan Pemuda, Demokrasi Desa, Kota dan Lingkungan, Kekerasan dan Hak Asasi Manusia, Disabilitas dan Hak Asasi Manusia, dan Migran Pengungsi dan Hak Asasi Manusia.
Pada bagian akhir pernyataan juga berisi komitmen untuk bertindak untuk bekerja demi masyarakat yang lebih damai, inklusif dan aman melalui transformasi konflik dan perdamaian melalui aksi solidaritas, mempromosikan jaringan global kota-kota hak asasi manusia sebagai platform bagi para pemangku kepentingan dalam kemitraan dengan asosiasi internasional pemerintah daerah dan kota-kota, serta untuk menjalankan Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030 dengan melaksanakan Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs) melalui program dan kebijakan dengan pendekatan hak asasi manusia.
Selain Bupati Remigo, turut membacakan juga Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim, yang turut berpartisipasi dalam Forum Kota HAM Sedunia. Kegiatan yang merupakan event tahunan ini secara resmi ditutup oleh Walikota Gwangju, Yoon Jang-hyun.
Tidak hanya membacakan pernyataan akhir, Bupati Remigo juga beberapa hari sebelumnya menjadi pembicara dalam Forum Kota HAM se-Dunia ini yang merupakan event tahunan. Bupati berbicara dalam Sesi Pleno tentang Demokrasi Partisipatoris dan Kabupaten/Kota HAM, bersama dengan Wakil Walikota Grenoble (Perancis) Emmanuel Carroz, Direktur Barcelona Observatory for Social, Economic, and Cultural Rights Irene Ecorihuela dan Professor dari Chung-Ang University, serta Komisioner Gwangju Alliance for Progressive Movement.
Sejak tahun 2011, Pemerintah Kota Metropolitan Gwangju di Korea Selatan telah menyelenggarakan Forum Kota HAM Sedunia (World Human Rights Cities Forum – WHRCF). Forum ini merupakan gerakan global yang menjadi tempat pertukaran pengalaman pemerintah kota di seluruh dunia dan pemangku kepentingan lain yang berkomitmen dalam perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia oleh pemerintah daerah.
Laporan : Juni solin