Bengkulu,mitratoday.com – Pembangunan fasilitas demi memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat terus di genjot Pemerintah. Baik itu mulai dari tingkat desa mauoun hingga ke tingkat nasional.
Salah satunya yakni kegiatan pembangunan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Pembinaan Kesejahteraan Provinsi Bengkulu. Namun, dalam pekerjaan tersebut nampaknya terdapat dugaan kejanggalan dalam pelaksanaannya.
Pasalnya, berdasarkan hasil pantauan dari tim awak media ini, terlihat pekerjaan pembangunan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Pembinaan Kesejahteraan Provinsi Bengkulu tersebut tidak profesional alias asal jadi.
Seperti halnya, molen alat pengaduk semen diduga hanya di stanbykan di lokasi pekerjaan, dan tidak di gunakan.
Kemudian terdapat dugaan pembangunan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Pembinaan Kesejahteraan Provinsi Bengkulu tersebut tidak sesuai dengan rencana anggaran yang sudah ditetapkan, dan dugaan lainnya.
Salah satu Kabid dinas yang bertanggungjawab atas pekerjaan tersebut saat di mintai konfirmasi menyampampaikan bahwa mengenai molen, itu terserah para pekerja.
“Terserah mereka, mau pakai molen apa tidak, yang penting cepat selesai sesuai dengan gambar,” tuturnya.
Berikut masalah K3 cuma ada beberapa orang saja yangg mnggunakan dari sekian banyak tukang yang bekerja.
Hasil pantauan awak media, di lokasi kegiatan proyek yang baru selesai pada bulan lalu tersebut, sudah terlihat retak.
Pihak kontraktor pelaksana, saat dimintai konfirmasi seolah tidak menangapi persoalan tersebut.
Untuk di ketahui, pekerjaan tersebut merupakan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu. Dengan nomor kontrak 602.1/18069/XII/B.V-DPU-TR-2022, dan menggunakan anggaran sebesar Rp 760.625.440,34.(Tim)