Bengkulu,Mitratoday.com-Pandemi Covid-19 di Indonesia termasuk di Provinsi Bengkulu, jelas telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap penurunan perkembangan dan geliat ekonomi masyarakat, khususnya sektor Usaha Mikro Kecil Menengah. Menurut Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah, hal tersebut jangan menjadi penghalang untuk terus bangkit di masa pandemi ini.
“Tentunya Peringatan HUT Provinsi Bengkulu Ke-52 sangat berbeda karena kita melaksanakan dalam kondisi Covid-19. Namun demikian, masyarakat Bengkulu saya harap untuk pemulihan ekonomi bersama. Terlebih Pemprov Bengkulu bersama pemda kabupaten-kota di Bengkulu, terus optimal memberikan dukungan kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM,”Terang Plt Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah usai mengikuti rangkaian kegiatan Peringatan HUT Provinsi Bengkulu Ke-52, Kamis (19/11).
Lanjut Plt Gubernur Dedy, banyak upaya pemulihan ekonomi yang telah dilaksanakan pemda provinsi dan kabupaten-kota sejak beberapa bulan terakhir, selain penyaluran bantuan-bantuan kepada masyarakat dan pelaku usaha, baik bantuan dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah sendiri.
Upaya pemulihan yang dilakukan tersebut, tambah Dedy Ermanyah juga dilakukan dengan cara pembinaan-pembinaan UMKM yang dilakukan secara langsung oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bengkulu, maupun bekerjasama dengan pihak, BUMN, BUMD, swasta nasional dan daerah, seperti pembinaan bersama Bank Indonesia, PT Pelindo II dan lain sebagainya.
“Pembinaan-pembinaan melalui dinas teknis terkait bekerjasama dengan para pihak, baik BUMN, BUMD dan pihak swasta juga terus dilaksanakan. Hal ini mengingat tidak hanya dari sisi bantuan pangan saja, namun pembinaan perlu juga dilakukan agar semangat mereka untuk berwirausaha kembali bangkit di tengah pandemi ini,” pungkasnya.
Sekretaris DiskopUMKM dan Koperasi Provinsi Bengkulu Nusirwan Permata mengatakan, hingga saat ini pembinaan terus dan telah dilakukan terhadap 1.700 UMKM Se-Provinsi Bengkulu, baik yang dilakukan langsung oleh DiskopUMKM Provinsi Bengkulu maupun lelalui DiskopUMKM tingkat kabupaten-kota.
“Jadi selain bantuan pangan, para pelaku UMKM ini juga kami bina secara berkala sesuai dengan klasifikasinya. Sehingga dengan pembinaan yang diberikan, juga dengan kebijakan pemerintah pusat seperti mempermudah mendapatkan bantuan modal dan keringanan kredit bank, UMKM bisa bangkit dimasa Covid-19 ini,” ungkap Nusirwan.
Diketahui terdapat beberapa kebijakan utama Pemerintah RI terkait UMKM selama Pandemi Covid-19, yaitu mulai dari restrukturisasi kredit UMKM, relaksasi penilaian kualitas aset, penundaan pokok dan subsidi bunga.
Selanjutnya kredit modal kerja berbunga murah, penjaminan kepada Askrindo dan Jamkrindo serta dukungan lain seperti insentif PPh final dan UMKM DTP dan Banpres produktif usaha mikro.
Sementara itu, dengan besarnya jumlah pelaku UMKM, dampak pandemi akan sangat dirasakan oleh mereka serta kemudian dapat menghambat pertumbuhan perekonomian nasional.
Oleh karena itu, pertama-tama pemerintah memasukkan pelaku UMKM dengan kategori miskin dan rentan miskin terdampak Covid-19 sebagai penerima bansos pemerintah. Selain itu, pemerintah juga menerapkan berbagai kebijakan khusus bagi UMKM agar mampu melewati tekanan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19.