Perum Jasa Tirta I Lakukan Flushing Dua Bendungan di Blitar Sampa 3 Mei Guna Kurangi Sedimentasi Yang Mengendap di Dasar Bendungan

Blitar,mitratoday.com – Perum Jasa Tirta I memulai penggelontoran (flushing) di bendungan Wlingi dan Lodoyo Kabupaten Blitar, Minggu (27/4/2025). Rencananya, proses flushing akan dilakukan hingga Sabtu 3 Mei 2025 mendatang.
Kegiatan yang sering disebut pladu ini, bertujuan untuk mengurangi sedimentasi yang mengendap di dasar bendungan. Adanya sedimentasi tersebut membuat kapasitas daya tampung bendungan kian berkurang.
“Flushing ini merupakan kegiatan rutin, sempat kita tidak lakukan waktu zaman Covid 19. Tujuannya untuk mengurangi sedimentasi yang menyebabkan berkurangnya kapasitas tampungan waduk,” ujar Ganindra Adi Cahyono selaku Vice Presiden Regional 1 Perum Jasa Tirta I kepada wartawan.
Guna mengurangi sedimentasi, Perum Jasa Tirta I menerjunkan total 8 alat berat. Ganindra menyebut penggunaan alat berat dimaksudkan untuk mempermudah pengadukan sedimentasi yang telah mengeras.
“Di Wlingi kami terjunkan 6 ekskavator yang berkerja beraamaan. Sedangkan di Lodoyo, kami terjunkan 2 ekskavator. Target kita bisa mengurangi 300 ribu m³ sedimen di waduk Wlingi dan 200 ribu m³ di Lodoyo. Kami harap bisa lebih, tergantung ketersediaan aliran air di hulu,” bebernya.
Ganindra juga menghimbau masyarakat agar terus berhati-hati selama proses flushing berlangsung. Apalagi, selama proses pembukaan pintu air ini, dijadikan momen bagi masyarakat untuk menangkap ikan di tepi aliran sungai.
“Kami himbau masyarakat untuk tetap berhati-hati. Karena selama pintu air dibuka, kederasan aliran sungai juga meningkat,” pesan dia.
Di kesempatan yang sama, Kepala Sub Divisi Operasi dan Pemeliharaan WS Brantas 1 Perum Jasa Tirta I Sucipto Eko Pranoto menjelaskan, sebelum pelaksanaan, pihaknya telah berkomunikasi dengan para pengguna air. Diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Himpunan petani pemakai air (HIPPA).
“Karena di sini ada titik irigasi yang mengairi 13 ribu hektar lahan pertanian dari Blitar sampai Tulungagung. Jadi sebelumnya kita lakukan diskusi dan pembahasan jadwal terlebih dahulu,” terangnya.
Ia juga menegaskan telah bersurat kepada seluruh instansi terkait baik Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Dinas-Dinas terkait, Kepolisian, TNI, Camat dan Kepala Desa yang wilayahnya terdampak.
“Kami lakukan itu sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang aliran Sungai Brantas selama kegiatan flushing berlangsung,” harapnya.
Sebagai informasi, saat awal dibangun pada 1980-an, bendungan Wlingi mampu menampung 5,2 juta m³ air. Seiring berjalannya waktu, pada pengukuran terakhir sebelum flushing, kapasitas tampung hanya sebesar 2,4 juta m³. Sedangkan daya tampung bendungan Lodoyo saat ini sekitar 2,1 juta m³.
“Setelah flushing kami harap bendungan Wlingi mampu menampung 2,7 juta m³ dan Lodoyo sekitar 2,3 juta m³,” imbuhnya.
( Novi )