Bengkulu, mitratoday.com- Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) adakan Kegiatan Isra mi’raj Nabi Muhammad SAW. Isra Mi’raj Sebagai sarana Evaluasi Diri dan pencerahan Hati dalam Kehidupan sehari-hari.
Kadis Dispora Provinsi Bengkulu Atisar Sulaiman mengajak umat Islam khususnya Dinas Dispora Provinsi untuk mengambil hikmah dari peringatan Isra Mi’raj. Hikmah itu dapat dijadikan benteng ampuh mengatasi derasnya pengaruh globalisasi.
Hal itu diungkapkan atisar saat menyampaikan kata Sambutannya Pada acara peringatan Isra Mi’raj di Aula Dispora Provinsi Jalan Cendana. Rabu (10/4/2019)
Kadis Dispora Provinsi Bengkulu mengatakan, derasnya pengaruh globaliasi secara tidak langsung akan merubah pola hidup dan lambat laun akan menipiskan tingkat keimanan seseorang. Ia berharap, peringatan Isra Mi’raj ini akan jadi penangkal dari dampak negatif era globalisasi.
Dalam tausiyah Al-Ustadz Junaidi Hamzah mengatakan bahwa setiap manusia tidak ada bedanya di hadapan Allah SWT.
“Manusia memiliki derajat yang sama di mata Allah SWT hanya saja amal ibadah dan keimanan manusia kepada sang pencipta yang membedakannya,” ungkap Ustadz Junaidi Hamzah.
Ustadz Junaidi Hamzah juga menyampaikan baik diadakannya kegiatan ini guna mendukung terus upaya pembinaan mental spiritual PNS demi mewujudkan PNS yang berkualitas. Beliau juga berpesan bahwa penting bagi PNS untuk mengutamakan keikhlasan dan kedisiplinan dalam bekerja.
“Keikhlasan dan disiplin adalah dua hal yang berkaitan, ketika seseorang mampu untuk ikhlas dalam bekerja, maka orang tersebut akan mudah untuk menerapkan kedisiplinan dalam pekerjaannya,” katanya.
Ustaz H. Junaidi Hamzah juga Menambahkan dalam Ceramahnya “Kalau kita menyoroti tentang degradasi pergaulan dan maraknya konsumsi minuman keras di kalangan remaja. Untuk itu, ia berharap peran serta orang tua, tokoh masyarat, dan tokoh agama untuk ikut serius menangani kondisi ini.” ungkapnya.
Dengan Mengakhiri Ceramahnya ustad H. Junaidi Hamzah juga mengajak jemaah yang hadir untuk meningkatkan silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan. “Dengan kuatnya persatuan dan kesatuan umat muslim akan menjadi motor utama penggerak pembangunan,” ujarnya. (***)
