DaerahHeadlinejawa Timur

Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Bersama Kris Dayanti Gelar Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana

Kota Batu,mitratoday.com – Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja anggota komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) program Bangga Kencana yang digelar di Taman Dolan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Kamis (22/08/2024).

Sosialisasi dan KIE program Bangga Kencana yang digelar dalam rangka untuk mempercepat penurunan angka stunting tersebut diikuti oleh sekira 200 warga Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Hadir sebagai narasumber Kepala Diklat KKB Malang Irfan Indriastono, SS, MSi., Perwakilan DP3A Bidang pengendalian penduduk dan KB Kota Batu Sugianto, dan Oskar Philipus Api Oa yang mewakili Anggota komisi IX DPR RI Kris Dayanti.

Dalam pesan yang disampaikan oleh Oskar Philipus, Kris Dayanti mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dan penyebab dari stunting.

Menurutnya, bertepatan dengan nuansa HUT kemerdekaan RI ke-79, dan mengutip pendapatan Proklamator Ir. Soekarno ‘Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya’ dalam Stanza 1 lagu Indonesia Raya merupakan seruan bagi seluruh warga dan pemuda Indonesia untuk bersatu meraih kemerdekaan yang diimpikan.

“Dari spirit inilah maka terbangunnya semangat dan komitmen menyala-nyala dalam mewujudkan sinergitas dengan mitra strategis guna mendukung percepatan penurunan stunting yang efektif, konvergen, dan terintegrasi,” ungkapnya.

Kris Dayanti juga menyampaikan bahwa stunting merupakan faktor penyebab terhambatnya upaya untuk mewujudkan SDM yang unggul.

“Stunting yang terjadi pada masa anak, selain menghambat pertumbuhan, juga mempengaruhi kemampuan kognitif dan perkembangan motorik, bahkan mempengaruhi kesehatannya ketika masa dewasa,” jelasnya.

Oleh karena itu, Kris Dayanti mengajak para orang tua untuk ikut aktif dan terus memantau perkembangan anak dalam upaya mencegah dan mengatasi permasalahan-permasalahan stunting.

“Yang perlu diketahui bahwa aspek fisik, orang kalau pendek tapi cerdas, itu belum tentu stunting. Tetapi, orang stunting sudah pasti pendek, jika sudah terganggu kognitifnya kita akan sulit mencapai generasi emas 2045,” tuturnya.

Lebih lanjut, Kris Dayanti mengatakan bahwa dalam mewujudkan pembangunan nasional perlu kerjasama antara masyarakat dan pemerintah. Menurutnya, prioritas pembangunan nasional tidak hanya pembangunan infrastruktur saja, tetapi juga pembangunan SDM yang berkualitas sejak dini.

Di akhir pesannya, Kris Dayanti mengajak masyarakat untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) sangat bermanfaat. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh diantaranya meningkatkan kualitas keluarga, menyelamatkan kehidupan perempuan, mencegah anemia, dan pendarahan saat persalinan.

Selain itu, KB juga dapat meningkatkan keharmonisan keluarga, dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan mengurangi resiko kematian bayi.

“Saya berpesan bagi pasangan yang melaksanakan program hamil dilarang mengkonsumsi rokok,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Diklat KKB Malang, Irfan Indriastono menerangkan tentang cara mengantisipasi stunting dan menurunkan stunting dengan cepat.

“Salah satu cara penanganan Stunting adalah para orang tua supaya melakukan pendampingan bagi para calon pasangan pengantin. Para orang tua harus selalu memantau perkembangan kesehatan calon pengantin dan pertumbuhan anak-anak balita,” jelasnya.

Irfan juga menyampaikan supaya semua pihak terkait untuk terlibat mempercepat penanganan stunting, dengan memanfaatkan pada pola triple heliks, dan mendirikan dapur umum di kampung-kampung KB, terutama di wilayah yang memiliki angka stunting tinggi.

Dengan program 1.000 Mitra untuk 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), BKKBN melakukan edukasi untuk meningkatkan kapasitas tim percepatan penurunan stunting. Selain itu, program ini juga memanfaatkan makanan berbasis kearifan lokal di dapur sehat untuk mengatasi stunting.

“Penguatan peran dan keterampilan remaja dalam kesehatan reproduksi juga menjadi bagian dari upaya ini. Tetap, harus menerapkan pola makan teratur dan sehat, serta pola hidup bersih sehat,” jelasnya.

Selanjutnya, acara diisi dengan dialog maupun tanya jawab para narasumber dengan para peserta sosialisasi. Acara ditutup usai dilakukan penyerahan doorprize dan sesi foto bersama.

Pewarta : Aril

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button