AcehDaerah

Penggelolaan ADG Jambo Reuhat Patut Dipertanyakan, Banyak Bangunan yang Tidak Rampung Dikerjakan

Penulis : Noviandi Juanda

Aceh Timur,Mitratoday.com-Pengelolaan Alokasi Dana Gampong (ADG) Digampong Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur patut dipertanyakan. Pasalnya, banyak pembangunan yang dibangun menggunakan ADG Tahun 2019 tidak rampung dikerjakan dan tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, kini bangunan tersebut terbengkalai begitu saja, Senin 2 Maret 2020.

Adapun bangunan yang tidak rampung tersebut diantaranya pembangunan Embung air untuk para petani, Pengerasan jalan dan bantuan Rumah Rehab menggunakan dana Gampong.

M. Nasir, warga setempat menjelaskan bahwa dirinya selalu mempertanyakan penggunaan anggaran tersebut kepada Pemerintah Gampong Jambo Reuhat, namun tidak ada jawaban yang jelas.

“Pembangunan Embung Air itu anggarannya Rp 38 juta, namun yang dikerjakan sangat tidak memuaskan, dari ukurannya saja kita taksir paling banyak uang yang habis untuk embung tersebut Rp 4 atau 6 Juta Rupiah.”Katanya.

Begitu juga dengan pengerasan jalan, sambung Nasir, tidak ada jalan yang di keraskan hanya saja di timbun menggunakan batu bercampur tanah kemudian dibiarkan begitu saja, itupun ukuran tidak sesuai dengan yang ada Di RAB.

Item pekerjaan lain yang tidak selesai dikerjakan, merupakan bantuan rumah rehab bagi masyarakat kurang mampu. Untuk anggaran Tahun 2019, ada 22 unit rumah yang direhab oleh Pemerintah Gampong Jambo Reuhat, dengan pagu Rp 15 Juta Rupiah untuk setiap rumah. Namun menurut warga hanya 5 unit rumah yang dianggap selesai, namun 17 unit rumah lagi tidak dapat dimanfaatkan oleh penerima bantuan.

“Dari 22 unit Rumah yang direhab, hanya 5 unit yang kami anggap sudah selesai, namun 17 unit lagi tidak dapat diselesaikan karena sudah tidak ada anggaran, sementara anggaran Tahun 2019 sudah tidak ada lagi, seluruhnya sudah ditarik dari rekening desa.”Ucapnya.

“Sebagian penerima bantuan rumah rehab cuma dikasih uang cukup untuk ongkos belah kayu, karena rata-rata masyarakat menggunakan kayu sendiri, sementara untuk ongkos tukang tidak diberikan, ada juga yang tidak dikasih sama sekali,”Tuturnya.

Menurut M. Nasir, Pengelola ADG di Gampong Jambon Reuhat sudah tidak jelas sejak anggran tersebut dikucurkan, namun saat ini banyak masyarakat yang sudah kesal dengan Pemerintahan Gampong tersebut.

“Sejak tahun 2016, pengelolaan ADG di Gampong Jambo Reuhat memang sudah tidak sesuai, ditahun 2018 juga banyak bangunan yang tidak rampung. Saya curiga banyak item-item lain yang tidak dikerjakan atau fiktif jika pihak yang berwewenang mau mengauditnya,”Jelas M. Nasir.

Untuk diketahui, Gampong Jambo Reuhat adalah salah satu Gampong yang banyak menerima Dana ADG, di Kecamatan Banda Alam. Di Tahun 2018, ADGyang diterima Gampong Jambo Reuhat lebih dari Rp 800 juta, sementara ditahun 2019 Rp 1 Milyar lebih. Namun ironisnya, tidak ada perubahan yang signifikan di Gampong tersebut, dilihat dari segi pembangunan, Sumber Daya Manusianya dan Ekonomi Masyarakat.

Untuk itu, M. Nasir meminta kepada Inspektorat Aceh Timur untuk mengaudit penggunaan ADG digampong tersebut dari tahun 2016 hingga tahun 2019. Dan aparat penegak hukum juga jangan menutup mata atau telinga, jika terbukti ada pihak aparatur Gampong Jambo Reuhat yang bermain dengan ADG, maka harus ditindak dengan aturan yang berlaku.

Sementara itu, Zulkifli Daud selaku Keuchik Gampong Jambo Reuhat hingga kini belum dapat dimintai keterangan apapun. Namun Nisawati, selaku sekeretaris gampong tersebut yang berhasil dihubungi melalui telepon selulernya juga enggan berkomentar terkait pengelolaan ADG di Gampong tersebut.

“Saya tidak tahu harus mengatakan apa Pak, karna yang lebih tahu adalah Keuchik, saya hanya menjalankan apa yang diperintahkan.”Ujar Nisawati.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button