Pencegahan Stunting di Kota Bengkulu Bagus, Kepala BPKAD Beri Apresiasi
Kota Bengkulu,mitratoday.com – Kota Bengkulu menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya pencegahan stunting, sebuah masalah kesehatan yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak. Pada September lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi, melaporkan bahwa jumlah kasus stunting di Kota Bengkulu tercatat sebanyak 49 kasus. Hingga saat ini, tidak ada penambahan kasus baru yang dilaporkan, yang menandakan bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mulai membuahkan hasil.
Meskipun tidak ada penambahan kasus stunting baru, Pemkot Bengkulu tidak berpuas diri begitu saja. “Pencegahan stunting ini adalah usaha bersama, bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, tetapi juga melibatkan berbagai pihak, seperti DP3AP2KB, seluruh puskesmas, serta masyarakat yang turut berperan aktif,” ujar Joni Haryadi dalam sebuah wawancara.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi yang baik antara lembaga pemerintah dan masyarakat. Program pencegahan stunting yang dijalankan oleh Pemkot Bengkulu melibatkan berbagai intervensi, seperti pemberian asupan gizi yang cukup untuk ibu hamil dan balita, pemeriksaan kesehatan rutin, serta edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat dan sanitasi yang baik.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bengkulu, Yudi Susanda yang juga turut memantau perkembangan ini, memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan. Menurutnya, pencegahan stunting adalah salah satu indikator keberhasilan program pembangunan yang berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras semua pihak dalam mengatasi masalah stunting di Kota Bengkulu. Ini menunjukkan komitmen kita bersama untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif,” kata Kepala BPKAD, (06/11).
Ia juga menambahkan bahwa meskipun kasus stunting di Kota Bengkulu saat ini sudah terkendali, upaya pencegahan harus terus dilakukan dengan pendekatan yang lebih holistik.
“Pencegahan stunting tidak bisa hanya dilihat dari sisi kesehatan saja, tetapi juga harus mencakup pendidikan, ekonomi, serta perbaikan kondisi lingkungan hidup,” lanjutnya.
Pemkot Bengkulu berharap agar kolaborasi antar instansi dan masyarakat ini bisa terus ditingkatkan, sehingga target penurunan angka stunting dapat tercapai secara maksimal. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi hasil program ini guna mengidentifikasi potensi kendala yang ada dan mencari solusi terbaik.
Dengan adanya perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, diharapkan Kota Bengkulu dapat bebas dari masalah stunting dalam waktu yang tidak terlalu lama. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa sinergi dan kerja keras bersama dapat menghasilkan perubahan yang nyata dan berkelanjutan.(Adv).