Pemkab Mukomuko Gelar Rembuk Penanganan Stunting
Mukomuko,mitratoday.com – Penanganan stunting sudah menjadi program pemerintah pusat yang harus dilaksanakan dan disukseskan agar setiap daerah bisa mencapai zero stunting. Wakil Bupati Mukomuko, Wasri, meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berperan aktif memaksimalkan kinerja untuk penentasan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Mukomuko. Stunting menjadi catatan besar yang harus diselesaikan, di mana setiap tahunnya diharapkan ada penurunan angka stunting.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun 2021 hingga tahun 2023, angka stunting mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu besar. Data SSGI menunjukkan bahwa pada tahun 2021, angka stunting di Kabupaten Mukomuko berada di angka 22,2%. Tahun 2022, angka ini naik sedikit menjadi 22,3%. Sedangkan berdasarkan SKI, tahun 2023 angka stunting adalah 27,1%.
Tantangan terbesar dalam penanganan stunting di Mukomuko adalah konsistensi dalam menurunkan prevalensi stunting setiap tahunnya. Pemerintah daerah diharapkan dapat lebih aktif dalam menjalankan program-program yang sudah direncanakan. Menurut Wakil Bupati Wasri, semua OPD harus berperan aktif untuk memastikan bahwa program penurunan angka stunting ini berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan.
Berdasarkan tren prevalensi stunting dari data SSGI dan SKI, upaya penanganan yang lebih efektif dan tepat sasaran perlu terus dijajaki. Program intervensi gizi, pendidikan tentang gizi yang baik, serta perbaikan kondisi sanitasi dan air bersih merupakan beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk menyikapi masalah ini. Dengan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan angka stunting dapat terus menurun dan mencapai zero stunting seperti yang diharapkan oleh pemerintah pusat.
Penanganan stunting adalah upaya berkelanjutan yang memerlukan kerjasama berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta. Dengan komitmen dan kerja keras, Kabupaten Mukomuko dapat mencapai target penurunan stunting dan menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas.
Wabup menegaskan, tentu apa yang terjadi dengan angka stunting di Mukomuko ini menjadi catatan bersama agar seluruh OPD lebih serius memainkan peran menurunkan angka stunting. Begitu juga pihak Kecamatan agar dapat memantau dan mendorong desa dalam menurunkan angka stunting.
Selain itu kader Tim Pendampingan Keluarga (TPK) yang sudah dibentuk di 3 Kelurahan dan 148 desa di Kabupaten Mukomuko Juga dapat terus dipantau dalam upaya meminimalisir kasus stunting atau gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan asupan gizi.
“Tentu dalam rembuk stunting kali ini banyak yang menjadi catatan bagi kita, semoga untuk tahun ini, didalam perhitungan nantinya, angka stunting mengalami penurunan,”harapnya, 12 Juli 2024.(Adv/VN/KMF).