Pemkab Blitar Berikan Bantuan Alat Pertanian untuk 200 Kelompok Petani Tembakau
Blitar,mitratoday.com – Sebanyak 200 kelompok petani (poktan) tembakau menerima bantuan alat pertanian dari Pemerintah Kabupaten Blitar. Bantuan alat pertanian ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2024, dengan nilai hamper Rp2 miliar.
Selain bantuan alat, DBHCHT juga disalurkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani dan irigasi. Diharapkan hasil panen tembakau bisa meningkat serta mengangkat ekonomi dan kesejahteraan petani di Blitar.
“Intinya, dasar pemberian bantuan ini melihat dari kebutuhan petani. Kami menyediakan berbagai alat mulai dari hand traktor dan cultivator untuk pengolahan tanah, pompa air untuk pengairan, hingga mesin rajang sepaket dengan genset dan alat penjemur untuk proses pasca panen,” kata Lukas Suprayitno, Kepala Bidang Sarana Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Kamis (5/9/2024).
Kelompok tani yang menjadi sasaran penerima bantuan ini adalah mereka yang telah menanam tembakau minimal selama dua tahun terakhir. Meskipun luas lahan tidak menjadi patokan utama, kelompok tani yang mengajukan bantuan harus terdaftar dalam database DKPP dan telah diverifikasi oleh petugas lapangan (PPL) serta mantri tani.
“Total ada sekitar 200 kelompok tani tembakau di Kabupaten Blitar. Dari pengajuan tersebut, kami melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran. Salah satu syaratnya adalah tidak boleh ada kelompok tani yang menerima dana hibah dua tahun berturut-turut,” tegasnya.
Proses pendataan dan verifikasi penerima bantuan telah dilakukan secara ketat. Kelompok tani yang memenuhi syarat akan menerima bantuan dalam waktu dekat.
“Kami masih dalam proses pengadaan alat. Ketika barang datang, akan langsung didistribusikan kepada kelompok tani yang sudah terverifikasi,” tambahnya.
Tembakau Selopuro, yang dikenal berkualitas tinggi dan cita rasa khasnya, merupakan tembakau khas yang tumbuh di wilayah Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar. Tembakau ini biasanya digunakan untuk membuat rokok kretek yang bercampur dengan rempah-rempah seperti cengkeh.
Keunggulan tembakau Selopuro didukung oleh iklim yang ideal dan teknik budidaya yang baik di wilayah tersebut.
Beberapa tahun terakhir, DKPP Kabupaten Blitar telah berupaya mengembalikan kejayaan tembakau Selopuro melalui berbagai penelitian dan program pemurnian varietas. Dengan menggandeng peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, DKPP berhasil memurnikan kembali tembakau Selopuro yang tercampur dengan varietas lain.
Hasilnya, lima jenis tembakau Selopuro baru dilepas dua tahun lalu, yaitu Kalituri, Mancung, Kenongo, Sedep, dan Lulang.
Program bantuan alat pertanian yang dilaksanakan oleh DKPP tidak hanya berfungsi sebagai stimulus ekonomi bagi para petani, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mendorong perkembangan tembakau Selopuro. Bantuan ini mencakup hand tractor, cultivator, pompa air, mesin rajang sepaket dengan genset, serta alat penjemur yang sangat dibutuhkan petani dalam proses budidaya dan pasca panen.
Dengan langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh DKPP, masa depan tembakau Selopuro tampak semakin cerah. Program bantuan alat pertanian dan pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani tembakau di Kabupaten Blitar. (Adv/dbhct/Novi/Kmf)