Penulis : Sonia Zuraida Mahasiswa Universitas Semarang
Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) yang ada di jalan Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang masih belum optimal. Tangki septik dan IPLT berkontribusi cukup penting dalam mengurangi beban cemaran, meningkatkan daya tampung lingkungan atau kemampuan lingkungan mengolah limbah secara alami. Peningkatan daya tampung lingkungan tersebut berdampak positif terhadap pengurangan timbulnya penyakit yang ditularkan melalui media air. Manfaat tidak langsungnya adalah meningkatnya kesehatan masyarakat karena kasus sakit yang diderita masyarakat berkurang.
Saat ini, pengolahan IPLT Semarang belum baik karena beberapa faktor, salah satu penyebabnya adalah karena kurang berfungsinya unit pengolahan di IPLT. Akses jalan ke IPLT Tambakrejo juga tidak terurus, seperti kerap dilanda rob, jalan belum terbangun, seadanya, dan terlalu sempit sehingga menyulitkan truk-truk pengangkut tinja untuk masuk ke fasilitas IPLT.
Eky Purnomo selaku salah satu staf IPLT menjelaskan “Jumlah truk tangki tinja sedot WC seperti Doraemon dan Roda Mas yang membuang tinja ke IPLT Tambakrejo rata-rata sekitar 10-12 truk tangki,” ungkap Eky.
Cara pengolahan limbah tinja di IPLT. “Yang pertama Tangki Tinja sedot WC dibuang ke dalam kolam penampungan, lalu melewati kolam pemisah antara lumpur tinja dan air, tahap terakhir lumpur tinja di keringkan untuk dijadikan pupuk,” Jelasnya.
Pengelola IPLT menggratiskan siapa saja boleh mengambil limbah tinja yang sudah melewati serangkaian proses ini bisa dijadikan Pupuk tanaman. Dan masih banyak warga yang belum mengetahui manfaatnya membuat lumpur tinja hasil pengolahan menumpuk.