
Jember,mitratoday.com-Pemerintah kabupaten Jember yang menginginkan ada penambahan, namun masih jauh dari kebutuhan. Hal itu disebabkan keberadaan pupuk bersubsidi dikurangi terus-terusan kuotanya oleh pemerintah.
Pupuk Urea hanya 52. 600 ton dari kebutuhan 53.100 ton, ZA 18.400 ton dari 37.200 dikurangi menjadi 18.700, SP36 ketersediaannya hanya 3.300 ton dari 5000 ton dikurangi menjadi 1.700 ton dan NPK tersedia 24.000 dari kebutuhannya 64.900 ton kekurangannya sekitar 40. 800 ton.
Melihat kondisi itu, Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jember galang para alumni petani muda untuk beralih ke pupuk non subsidi, agar Petani tidak bisa terus-menerus bergantung pada pupuk bersubsidi, namun pupuk non subsidi bisa jadi alternatifnya.
“Buktinya, dua tahun berjalan Agro Solution berhasil meningkatkan produksi padi, dari 7 menjadi 9 ton per Ha, untung Rp 6 juta,”kata Sekeretaris IKA PMII Sutrisno.
Petani milenial ini sekaligus untuk regenerasi, karena tren yang terjadi mulai ditinggalkan kaum muda, padahal sektor pertanian ini sangat fundamental kebutuhan untuk masyarakat, karena ini berkaitan dengan pangan.
“Karena batasan berkumpul ditengah Covid-19, ada 40 petani berkumpul dari usia rata-rata di bawah 40 tahun, ke depan akan terus kami galang secara bertahap. Mereka terdiri atas petani lahan hamparan perkebunan dan perhutanan sosial dengan luas sekitar 306 ha,” Jelasnya.
Untuk pola tanam, dan memastikan pemasaran lebih menguntungkan. Tindak lanjutnya melalui koperasi IKA PMII mulai pembibitan, penyediaan pupuk, pembelian hasil pertanian, serta asuransi serangan hama dan bencana alam dengan bekerjasama dengan PT pupuk Kaltim.
Sebagai leader, staff tranformasi bisnis Pupuk Kaltim Yusva Sulistiyo berjanji akan menghubungkan petani sekaligus menjalin kerjasama dengan penyedia dana baik Bank, BUMDes maupun mandiri, selain itu juga akan menghubungkan dengan penyedia saprodi, pestisida, dinas dan asuransi.
“Intinya dengan agro Solution ini petani dapat manfaat lebih layak dan jadi sejahtera, sehingga para milenial bisa tertarik kembali menjadi petani. Kami yakin PMII ini bisa, karena saya lihat petaninya punya lebih dari 6 ha, karana satu hamparan penanganannya lebih mudah dan murah,”paparnya.
Dengan agro solution dirinya siap membantu dari hulu hingga hilir.“Kami berharap Petani lebih baik, mulai belajar mandiri, Pasalnya ada kabar tahun 2024 dicabut pupuk bersubsidi, jadi yang dilakukan PMII ini benar menggunakan pupuk non Subsidi, tapi hasilnya akan lebih baik.”Tutupnya.