Bengkulu Utara | Mitratoday com – Yovino Afrizal SH. Selaku pejabat pengadaan alat berat dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Utara, propinsi Bengkulu, di temui di ruang kerjanya 28/8/2017, menjelaskan “pengadaan alat berat tahun anggaran 2017, memang tidak di tenderkan (lelang), namun di kelola oleh pejabat pengadaan”.
Secara aturan pembelian pengadaan alat berat tersebut sudah sesuai dan tidak ada masalah, karena pembeliannya berdasarkan kontrak yang mengacu pada E-katalok, dan kesepakatan ke dua belah pihak (perusahan dan dinas).
Masalah perubahan pembelian yang ada di DPA, di sesuaikan kebutuhan dinas pada saat ini yang dapat meningkatkan PAD nantinya kata yovi. Seolah menyalahkan perencanaan awal, yang tidak matang.
Sedang widiatmoko selaku PPTK, di temui pada hari yang sama, sedikit mengelak saat di tanya masalah paktur pembelian dua alat berat esavator dan vibro yg sudah terparkir di halaman dinas PUPR, kaupaten bengkulu utara.
Esavator di beli sekitar Rp. 1,6 M sedangkan vibro Rp. 1 M lebih
jelas widiatmoko, kalau masalah bukti paktur pembelian hal tersebut tidak ada sama saya silakan pak wartawan tanyakan dengan penyedia barang dan pak kadis, saya bertugas untuk surve dan pengecekan barang.
Bila ada selisih atau kelebihan harga pembelian dengan dana yang tersediah maka uang tersebut akan di kembalikan ke kas daerah (kasda).
Padahal Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan dinas pekerjaan umum, kabupaten bengkulu utara anggaran tahun 2017, menelan dana 5 milyar, dana tersebut mencakupi belanja pegawai Rp. 26.050.000,00, belanja barang dan jasa Rp.3.950.000,00, belanja bahan pakai habis Rp. 2.525.000.00, belanja cetak dan pengadaan, Rp. 300.000,00, belanja makan dan minum, Rp. 1.125.000,00, belanja modal Rp. 4.970.000.000.00, pengadaan berupa alat berat, stoom wals, Rp. 1.020.000.000.00, Pengadaan Eskavator Rp. 2.150.000.000.00, Pengadaan Loader Rp. 1.800.000.000.00 (edi)
