Masyarakat Ingin Rendra Terus Pimpin Malang
Kabupaten Malang, Mitratoday.com – Munculnya nama Bupati Malang, Rendra Kresna dalam sejumlah survei Calon Gubernur Jawa Timur belakangan ini ditanggapi beragam oleh masyarakat. Ada yang mendukung Ketua DPW NasDem Jatim itu maju di kontestasi Pilgub 2018, namun tak sedikit pula yang menginginkan Rendra Kresna untuk tetap di Kabupaten Malang, menuntaskan periode masa jabatannya hingga 2020 mendatang.
Berdasarkan survei yang dirilis oleh Charta Politika Juli 2017 lalu menyebutkan nama Rendra Kresna berada di peringkat 10 dengan tingkat popularitas mencapai 12 persen. Sementara, tiga nama yang teratas diisi oleh Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (79,5 persen), Walikota Surabaya Tri Rismaharini (73,8 persen), dan Mensos Khofifah Indar Parawansa (73,5 persen).
Muhammad Anas Muttaqin, Direktur Eksekutif Hasta Komunika Research and Consulting, menyatakan bahwa munculnya nama Rendra sebagai kandidat Wagub dalam Pilgub Jatim cukup relevan, mengingat sepak terjang kepemimpinan pria kelahiran Pamekasan itu dinilai cukup sukses selama ini.
’’Demografi politik Jatim yang terdiri dari konfigurasi antara kultur mataraman dan tapal kuda cukup memudahkan jika Pak Rendra bersaing di kontestasi politik Jatim karena beliau memenuhi kriteria tersebut, apalagi beliau cukup berpengalaman di politik dan pemerintahan,” beber Anas kepada Mitratoday.com via telepon jumat (29/9).
Faktor lain yang ikut mendorong popularitas Rendra tersebut kata Anas adalah jabatannya saat ini sebagai Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Jatim.
Namun, di sisi lain, bergulirnya nama Rendra Kresna di bursa calon wakil gubernur juga menuai tanggapan beberapa elemen di Kabupaten Malang.
Hal berbeda dilontarkan Presidium Forum Pemuda Nahdliyin Malang, Zulham Akhmad Mubarrok.
Pihaknya mengaku siap berada di garis depan untuk menggalang penolakan jika Rendra Kresna akan menanggalkan jabatan sebagai Bupati Malang.
Zulham beralasan, langkah ini merupakan bentuk dukungan moral karena kalangan nahdliyin yang ikut menjadi pengusung sukses Rendra dalam Pilkada Malang 2015 silam berharap Bupati Malang itu menuntaskan amanah yang telah diberikan oleh rakyat hingga masa jabatannya usai 2020 mendatang.
Alasan lain menurut Pria yang juga menjabat sebagai ketua Forum Rembug Tani Malang Raya itu menilai, saat ini Kabupaten Malang masih belum melakukan regenerasi kepemimpinan dengan baik. Artinya, jika Rendra mundur dan memilih bersaing di Pilgub Jatim tentu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin akan turun.
Di sisi lain, figur Sanusi sebagai Wakil Bupati Malang dinilai masih belum mampu menyamai capaian kinerja Rendra dalam konteks fungsi birokrasi dan pengalaman.
“Bila diperlukan kami siap menggalang aksi untuk menolak jika Bupati berencana menanggalkan amanah yang telah diberikan rakyat. Kami masih membutuhkan kepemimpinan Pak Rendra,” tandasnya.
Senada dengan Zulham, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Malang, Priyo Bogank Sudibyo menilai bahwa mayoritas warga Bumi Arema meminta agar Rendra tidak melepas jabatan sebagai Bupati Malang.
Penolakan masyarakat Kabupaten Malang terhadap Rendra untuk maju menjadi calon Wakil Gubernur Jatim adalah hal biasa. Hal itu, kata dia, merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap pemimpin yang berprestasi.
’’Kami masih memandang bahwa kinerja Bupati selama hampir dua periode memimpin Malang ini sangat baik. Sebagai unsur pemuda, saya memandang langkah maju ke Pilgub itu belum diperlukan,’’ ujar Asisten Manajer Persekam Metro FC itu.(GT)