Bengkulu,mitratoday.com – Program Studi Magister Adminitrasi Pubik (MAP) Universitas Prof. Dr. Hazairin (Unihaz) Bengkulu berkerjasama dengan PT. Sinar Jaya Sampurna Bengkulu melakukan gerakan spontan untuk membantu mahasiswa asal Papua. Kegiatan ini berlangsung di sekretariat MAP, Kamis (8/8) pagi.
Ketua program studi MAP Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik Unihaz Dr. Alexsander mengatakan bahwa dia mendapatkan informasi ada mahasiswa Unihaz asal Papua Tengah dalam kondisi yang memprihatinkan. “Infonya ada tiga orang mahasiswa sudah 3 hari ini sudah tidak makan nasi karena sudah tidak ada dana untuk beli beras,” katanya.
Menurut Alex, sebagai bentuk tanggung jawab moral maka dalam waktu yang cukup singkat permasalahan tersebut dicarikan solusi. “Alhamdulillah disini sudah ada Pak Jon Direktur PT. Sinar Jaya Sampurna Bengkulu yang begitu cepat dan tanggap turut merespon masalah ini,” tambahnya.
Terpantau terdapat 8 karung beras premium yang diberikan kepada tiga orang mahasiswa asal Papua Tengah. “Kami turut senang bisa sedikit membantu meringankan kesulitan para mahsiswa ini,” ujar Jon Direktur PT.Sinar Jaya Sampurna.
Dikatakannya, dia sangat prihatin dengan kondisi para mahasiswa ini. Jauh di perantauan dan sedang dalam kondisi berjuang untuk mendapatkan ilmu.
Berikut nama-nama mahasiswa yang mendapat bantuan ; Yosafat Wanena (22), Yeli Wonda (19), dan Yenison Telenggan (24). Mereka bertiga dari satu daerah sama, Papua Tengah.
Diakui Yosafat bahwa dia dan rekan-rekannya sudah tiga hari tidak makan nasi karena sudah tidak ada dana. “Untuk menahan lapar kami hanya minum kopi bang, kadang terasa sedikit perih perut ini tapi dipaksakan saja untuk beraktifitas,” paparnya.
Mereka mengaku dana yag dikirimkan orangtua dari tanah Papua terkadang pas-pasan. “Orangtua kami berkebun sayur dan ubi di Papua, tak berani kami minta lebih untuk biaya disini,” tambah Yosafat yang juga mahasiswa semester 2 Prodi Administrasi Publik.
Mereka bertiga menuntut ilmu hingga ke Bengkulu atas keinginan sendiri dan menggunakan biaya mandiri tanpa beasiswa.
“Kita datang kesini karena kata teman-teman kita disana (Papua), Kuliah di Bengkulu itu sangat nyaman dan rasa kekeluargaannya tinggi,” ujar Yenison yang sudah 4 tahun tinggal di Bengkulu.
Para mahasiswa ini sangat berterima kasih atas kepedulian pihak kampus dan swasta yang sudah membantu mereka. “Semoga Tuhan membalas kebaikan Bapak-bapak sekalian,” tutup Yenison.
Ditambahkan Sekretaris Prodi MAP Hernowo Noviyanto, apa yang dilakukan ini bukanlah untuk pamer melainkan sebagai bentuk rasa kemanusiaan belaka. “Kita ini sesama makhluk ciptaan Tuhan jadi tak perlu macam – macam alasan untuk membantu orang lain,” katanya.
“Kita satu tanah air, satu bangsa dan kita berada di Bumi yang sama Merah Putih jadi jangan kita tutup mata kita dengan hal-hal seperti ini,” tutup Alex.