Bengkulu,mitratoday.com – 13 grup Sarafal Anam dari berbagai Kecamatan siap memperebutkan juara diperhelatan lomba sarafal anam dalam rangka Hari Jadi ke-304 Kota Bengkulu.
Berlangsung di Kota Merah Putih, Kelurahan Pekan Sabtu, Selasa pagi (14/3). Peserta sarafal anam didominasi tokoh masyarakat di Kota Bengkulu, mulai dari ketua adat, ketua RW, RT dan imam.
Meski umur tak lagi muda, para peserta tetap semangat dan siap menampilkan peforma terbaik dihadapan para juri dari BMA.
Lomba ini dibuka langsung oleh Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi didampingi Asisten II Saipul Apandi beserta jajaran Pemkot lainnya.
Dedy membeberkan lomba sarafal anam menjadi bagian penting pada rangkaian Hari Jadi ke-304 Kota Bengkulu. Dalam hal ini, Walikota Helmi meminta sarafal anam digaungkan di Kota Merah Putih, dengan harapan tradisi ini tak akan pudar di masa mendatang.
“Ini atas kemauan pak Wali, ia berkata tolong pastikan lomba sarafal anam diadakan di hari jadi Kota Bengkulu,” ujar Dedy.
“Apalagi ini budaya/tradisi baik yang harus terjaga dan dilestarikan. Karena kalau dilihat beberapa daerah mulai kendor, tetapi alhamdulillah di Kota Bengkulu ini masih terjaga. Bahkan generasi mudanya turut melestarikan,” sambungnya.
Momen Hari Jadi ke-304 Kota Bengkulu, kata Dedy, Pemkot benar-benar ingin mengangkat potensi yang ada dari berbagai suku dan budaya.
“Di 304 ini, kami betul-betul mengangkat potensi yang ada. Berbagai suku, adat dan budaya kita rangkul semua, tapi Bengkulu menjadi prioritas, yang lain kita berikan juga, seperti tadi malam ada penampilan dari minang, ada juga sunda, batak, rejang dan lainnya. Alhamdulillah setiap malam panggung ini ramai dengan berbagai pertunjukan seni,” tutur Dedy.
Senada dengan Dedy, Kadis Pariwisata Amrullah mengatakan, hadirnya lomba sarafal untuk melestarikan salah satu budaya di Kota Bengkulu, karena di zaman sekarang kesenian sarafal anam mulai memudar khususnya dikalangan anak muda.
Jadi diharapkan kebudayaan yang semakin memudar tersebut bisa lestari kembali di era sekarang. “Mari kita pertahankan budaya kita, sebab Sarafal Anam asli budaya nenek moyang kita. Apalagi ini tradisi yang baik dengan melantunkan selawat-selawat nabi,” ujarnya. (MC/FR)