Cirebon,mitratoday.com – PK Ahli Utama Ditjenpas atau Koordinator Pokja Saber Pungli Menkopolhukam RI, Drs. Nugroho Bc.IP, M.Si, mengunjungi Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Cirebon.
Dalam kunjungannya, Nugroho didampingi Kepala Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas I Cirebon. Kedatangan rombongan disambut Kepala Rupbasan Kelas I Cirebon, Fajar Nurcahyono Assyifa beserta jajarannya. Nugroho langsung melihat – lihat kondisi gedung Rupbasan saat datang. Tak hanya itu, Nugroho juga menyempatkan diri melihat dan mengecek barang sitaan yang ada di Rupbasan.
Nugroho mengatakan, kunjungan ke Cirebon ini sudah berlangsung sejak hari Rabu lalu dalam rangka safari Ramadan. Ada beberapa tempat yang ia kunjungi, yakni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan (Rutan), Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan juga Rupbasan.
“Monitoring dan evaluasi penguatan safari Ramadan di lingkungan Lapas, Rutan, Bapas serta Rupbasan sejak Rabu kemarin,” kata Nugroho.
Nugroho menambahkan, monitoring dan evaluasi (monev) yang saat ini dilakukan juha dalam rangka memberikan motivasi penguatan, terutama dalam pelaksanaan tugas sehari- hari.
“Dan dikaitkan dengan mereka punya program pembangunan zona integritas menuju wilayah birokrasi bersih dan melayani,” katanya.
Nugroho juga mengatakan, ada beberapa hal yang disampaikan saat kunjungan ke Rupbasan Kelas I Cirebon kali ini. Menurutnya, apa yang dirasakan dan sampaikan oleh Rupbasan Kelas I Cirebon, sama dengan instansi lainnya yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan HAM ketika sudah berusaha menuju WBK atau WBBM, namun belum berhasil. Namun menurutnya, instansi yang sudah mendapat predikat WBK merupakan instansi yang sudah mendapatkan prestasi yang bagus.
“Mereka hebat sudah WBK, untuk WBK sudah hebat memang memberikan harum nama kementerian, tapi satu level lagi untuk menuju WBBM. Salah satu pesan saya yang menonjol satu, manfaatkan perkolegaaan. Komunikasi dengan KPK, ini loh kita punya barang di sini, memberikan pernyataan, arahan, memberikan penilaian, sodorkan ke TPN sehingga jadi bahan pertimbangan. Loh ini KPK saja menilai oke kok, kan gitu,” tuturnya.
Selanjutnya, Nugroho juga mencoba mengambil catatan dari Tim Penilai Nasional (TPN) maupun dari Inspektorat mengenai beberapa Satuan Kerja (Satker) yang gagal menjadi WBK, serta beberapa Satker yang gagal menuju WBBM. Menurutnya, hal tersebut bisa dijadikan referensi untuk tindaklanjut pembangunan zona integritas.
“Prinsipnya kita menjadi birokrasi, ASN itu harus melakukan pelayanan publik yang maksimal, seperti standar WBK dan WBBM. Tidak usah kecewa, tetap semangat saja, jangan patah semangat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Rupbasan Kelas I Cirebon, Fajar Nurcahyono Assyifa mengatakan, kunjungan PK Ahli Utama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM ke kantor Rupbasan menjadi pelecut semangat Rupbasan Kelas I Cirebon untuk menuju WBBM. Fajar mengatakan, Rupbasan Kelas I Cirebon tetap akan berusaha untuk mewujudkan predikat WBBM.
“Kunjungan Bapak Nugroho tentu menjadi semangat kami, menambah energi kami untuk mewujudkan Rupbasan Kelas I Cirebon menjadi WBBM,” kata Fajar.
Pewarta : IdrisĀ