Kabupaten Malang, Mitratoday.com – Konsumen di kabupaten Malang khususnya konsumen makanan dan minuman (Mamin) akhir-akhir ini semakin pintar menilai produk makanan minuman apakah layak atau tidak dari segi halal.
Hal ini harus di imbangi pelaku usaha makanan minuman khususnya usaha mikro dengan meningkatkan kualitas dan mutu produknya, terutama penyertaan sertifikasi halal. Namun masih sering di dapati para pelaku usaha tersebut terkesan malas mengurus sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Malang dengan berbagai macam alasan.
Melihat hal tersebut Disperindag Kabupaten Malang menjanjikan akan memfasilitasi pengurusan sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro di kabupaten Malang.
Hal ini di sampaikan Kadisperindag Nurcahyo usai membuka pelatihan pemanfaatan teknologi dan kemasan produk di desa Gedog wetan Turen senin (18/9).
“Di era sekarang masyarakat sudah semakin cerdas menilai halal tidaknya mamin yang mereka beli , dan ini harus dj sikapi dengan peningkatan kualitas produk mamin itu sendiri, khususnya sertifikasi halal. Sayangnya para pelaku usaha mamin ini enggan untuk mengurus sertifikat yang di keluarkan MUI tersebut padahal ini sangat mutlak di miliki,”beber Nurcahyo.
Namun ia mengingatkan sertifikasi halal ini gpharus dj imbangi dengan kualitas dan mutu mamin itu sendiri.
Jangan sampai di campuri dengan zat yang di larang agama dan membahayakan konsumen.
Ia menandaskan untuk mengatasi keengganan produsen dalam mengurus sertifikat halal tersebut , pihaknya bersedia mengakomodir dan memfasilitasi pengurusan sertifikat halal tersebut.
“Kami akan bantu fasilitasi pengurusan sertifikat tersebut,”tandas mantan Kadispora ini.
Dengan kemudahan itu , Nurcahyo minta kepada pelaku usaha mikro khususnya pelaku usaha olahan makanan dan minuman untuk memanfaatkan fasilitas yang telah di sediakan pemkab Malang tersebut.
“Ini harus kita dorong untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk mamin yang beredar, agar dapat meningkatkan perekonomian pelaku usaha itu sendiri dan masyarakat sekitar yang di berdayakan untuk menjadi tenaga kerja,”tutup Nurcahyo.
Laporan : Bambang Sigit