Komisi X DPR-RI : Kurikulum Merdeka Ajarkan Siswa Berfikir Kritis
Kota Tegal, mitratoday.com – Wakil Ketua Komisi X DPR-RI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, MM menyampaikan pentingnya peningkatan kompetensi pada guru, salah satunya untuk berfikir kritis yang harus dikembangkan di Kurikulum Merdeka ini. Hal itu disampaikannya usai menggelar kegiatan Workshop Pendidikan, di Plaza Hotel Tegal, Sabtu (24/8/2024).
Menurutnya dalam Kurikulum Merdeka, capaian pembelajaran untuk berpikir kritis menjadi tantangan tersendiri, baik bagi para pendidik maupun peserta didik. Untuk itu berfikir kritis menjadi salah satu yang harus dikembangkan di Kurikulum Merdeka ini.
“Jadi kemungkinan di daerah tidak ada dorongan atau tidak ada pemicu untuk bisa mengembangkan salah satu diantara kompetensi profesional guru. Sehingga di daerah itu masih banyak potensi anak-anak yang sesungguhnya bisa didorong melalui didikan tapi tidak terfasilitasi,” ujar Fikri.
Kurikulum Merdeka diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, yang dapat membantu mereka menghadapi perubahan dunia kerja yang cepat dan tantangan global. Berpikir kritis adalah proses berpikir intelektual yang menggunakan pemikiran reflektif, independen, jernih, dan rasional. Ini mencakup keterampilan menafsirkan dan menilai pengamatan, informasi, dan argumentasi,” harap Fikri.
Kurikulum Merdeka dapat memfasilitasi perkembangan keterampilan dasar dan transferable bagi siswa, serta bersifat adaptif, mampu menerapkan pembelajaran, baik secara tatap muka maupun jarak jauh, dengan efektif,” tutup Fikri.
Kegiatan Workshop Pendidikan dengan tema Merdeka Belajar Sebagai Strategi Keterampilan, Berfikir Kritis, dan Mandiri Dalam Dunia Pendidikan juga dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Temu Ismail, S.Pd., M.Si., Komisi I DPRD Kota Tegal, Amiruddin, Lc, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, Dewi Umaroh serta ratusan peserta dari satuan pendidikan di Kota Tegal. (Hartadi)