Kaum Ibu di Sergai Mengeluh Harga Beras Melambung Tinggi
Serdang Bedagai,mitratoday.com – Kenaikan harga beras di Pasar- Pasar tradisional dan kedai pengecer di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), dikeluhkan oleh masyarakat khususnya kaum ibu. Kaum ibu berharap harga Beras ini bisa diturunkan. Pasalnya, beras ini merupakan kebutuhan pokok yang setiap hari dikomsumsi oleh masyarakat.
“Jika harga beras terus melambung dan upah buruh maupun karyawan tidak ikut naik, bisa berdampak berkurang konsumsi nasi dan makanan lainnya karena biaya semakin hidup semakin meningkat penghasilan buruh maupun karyawan tetap tanpa ada kenaikan.”
Selain kekurangan makan, dampak lain perkembangan dan pertumbuhan anak bisa melambat sehingga terjadilah stunting. Keluhan ini diungkapkan Nurhayati (54) warga Dusun VIII Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kamis (5/10/2023).
Saat ini harga beras perkilogram mencapai Rp.14.000, sebulan yang lalu masih harga Rp.13.000/bulan. Diharapkan sekali harga beras ini bisa turun dan tidak naik-naik lagi. Kami Kaum ibu yang pendapatan suami pas-pasan ini semakin menderita untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya.
Sementara Rida Manurung salah seorang pedagang beras di Pasar tradisional di Sei Rampah menuturkan, memang harga eceran beras Rp.14000/kg, tapi berasnya berkualitas dan rasanya enak.
“Saya sebagai pedagang juga berharap kepada Pemerintah untuk menurunkan harga beras, agar masyarakat menengah ke bawah mampu membeli beras,” ucapnya.
Di tempat yang berbeda, pedagang beras di Dusun 6 Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Hanum menuturkan beras dijual dengan harga Rp 14.500/Kg.
Ia juga berharap agar Pemerintah menurunkan harga beras. Supaya masyarakat enak membelinya dan gak berat kali. “Sebelum harga beras naik banyak yang beli. Setelah naik, untuk menjual satu goni dalam dua hari saja berat.” Bebernya.
“Kondisi saat ini mesti cepat ditanggapi oleh Pemerintah daerah dan pemerintah harus hadir ditengah- tengah masyarakat. Begitu juga dengan Dinas terkait. Turun ke bawah bantu masyarakat dan gelar musyawarah kepada para pengusaha kilang padi agar bisa dikurangi kenaikan harga beras tersebut.”
Kenaikan harga beras ini menurut Tenaga ahli Bupati Sergai yang juga Bacaleg DPR RI H. Usman Effendi Sitorus dari Daerah pemilihan 4 yakni Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Kota Tebing Tinggi, perlu ditingkatkan pengawasan terhadap distribusi pangan khususnya beras dan stop impor beras.
“Selanjutnya, batasi penjualan sembako hasil pertanian masyarakat ke swalayan seperti Indomaret, Alfamart dan Alfamidi. Kasihan warung -warung kecil dan kedai yang selama ini menjual kebutuhan sehari-sehari di desa-desa semakin redup dan terancam gulung tikar akibat banyaknya swalayan tersebut.” Ucap Sekretaris PPP Sumatera Utara ini.
Untuk membantu pedagang kecil dan petani, perlu dilahirkan kebijakan-kebijakan yang merupakan hasil mufakat bersama antara Pemerintah dan legislatif. Jika perlu libatkan instansi penegak hukum untuk ikut serta melakukan pengawasan distribusi pangan yang menjadi kebutuhan pokok tersebut. Tegas Usman Sitorus yang akrab disapa Ustor.
Pewarta : Marwan