Malang,mitratoday.com – Kasus sebaran Omicron di Kabupaten Malang menduduki rangking 4 tertinggi setelah Surabaya, Sidoarjo dan Kota Malang.
Dikutip dari data Satgas Covid Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kasus pasien positif Omicron di Kabupaten Malang tercatat mencapai 76 kasus. Sementara rangking pertama diduduki Kota Surabaya sebanyak 597 kasus, disusul Sidoarjo sebanyak 208 kasus dan Kota Malang 162 kasus.
Menyikapi kondisi tersebut, Wakil Bupati Malang Drs H Didik Gatot Subroto SH.MH ditemui Mitratoday.com meminta masyarakat tidak panik.
“Jangan panik, tetap tenang terpenting tetap ikuti aturan protokol kesehatan covid secara ketat,” kata Didik Gatot Subroto Jumat (4/2/2022).
Didik tak memungkiri Aglomerasi Malang Raya menjadi salah satu penyebab melonjaknya kasus Omicron tersebut. Mobilitas warga dinilai sangat tinggi, terlebih Kabupaten Malang sendiri menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat.
Lantas solusi apa yang dilakukan Pemerintah, Didik menjelaskan jika pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat soal Prokes dan berbagai langkah lainnya.
“Selain itu Pemerintah Kabupaten Malang ini juga telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif agar kasus sebaran omicron di Kabupaten Malang tidak berkembang.” Ujar Ketua DPC PDI Perjuangan ini.
Menurutnya, yang paling penting saat ini pemerintah terus berusaha menyelesaikan percepatan vaksinasi, tidak hanya untuk anak usia 6 sampai 12 tahun, tapi juga vaksinasi bagi Lansia.
“Saat ini capaian vaksinasi secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 80 persen. Meski diakui vaksinasi bagi Lansia sedikit mengalami kendala di antaranya rasa takut hingga riwayat penyakit yang dimiliki Lansia. Rata-rata riwayat penyakit penyerta mereka (Lansia) adalah Hipertensi,” tandas Didik Gatot Subroto.
Jika diketahui ada warga terindikasi, Didik juga meminta masyarakat segera melaporkan ke pemerintah desa untuk dikoordinasikan dengan Muspika plus Tenaga Kesehatan guna dilakukan Tracing dan PPKM lokal di wilayah yang terindikasi kasus Omicron tersebut.
Pewarta : SIgit
