Bengkulu,mitratoday.com – Baru-baru ini tempat hiburan di Bengkulu kembali menelan korban, yakni Karoke Ayu Ting-ting yang terletak di Kelurahan Penurunan.
Tak tanggung-tanggung, di duga akibat minuman oplosan, korban meninggal dunia hingga 5 orang.
Tentunya hal itu menjadi perhatian khusus dari berbagai pihak, baik dari masyarakat yang mengetahui maupun berbagai kalangan lembaga yang ada di Bengkulu.
Seperti halnya yang di ungkapkan Ketua Majelis Pemuda Indonesia DPD KNPI Provinsi Bengkulu, Robert Alamsyah. Ia sangat menyayangkan kejadian tersebut, karena hal itu menurutnya merupakan kelalaian dari pihak pengelola Karoke Ayu Ting-ting.
“Kita sangat menyayangkan ini terjadi, apa lagi meninggalnya para korban di duga akibat minuman oplosan. Ini kalau kita lihat merupakan satu kelalaian yang sangat fatal dari pihak pengelola karoke Ayu Ting-ting.” Kata Robert.
Bahkan, kata Robert foto di beberapa media, minuman yang ada di karoke tersebut beredar bebas begitu saja. “Apa mungkin ini di izinkan begitu saja oleh pemerintah terkait.” Ujarnya.
Selanjutnya Robert katakan bahwa persoalan tersebut harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah maupun aparat setempat, agar tidak terulang kembali kejadian yang sama.
“Apa lagi korban di duga sampai 5 orang, ini kan hal yang benar-benar fatal dan harus menjadi perhatian serius dari pemerintah.” tegasnya.
Bahkan Robert dalam hal ini mempertanyakan izin edar persoalan dugaan minuman keras yang masuk ke karoke Ayu ting-ting tersebut.
“Minuman keras yang di duga bisa bebas masuk ke karoke tersebut menjadi pertanyaan besar dari kita, dan itu janggal. Apa mungkin itu ada izin edarnya?” Pungkasnya.
Untuk di ketahui, Ketua MPI DPD KNPI Provinsi Bengkulu, Robert Alamsyah dalam hal ini menyikapi pernyataan dari pihak pengelola Karoke Ayu ting-ting yang di duga janggal tersebut.
Seperti di lansir dari media beritarafflesia.com Supervisor Karoke Ayu Ting-ting, Bayu menuturkan bahwa pihaknya tidak menyediakan Miras. Pihaknya mengaku malam itu tidak terkontrol lagi karena akses masuk 1 pintu dan diawasi 1 penjaga.
“Bukan kurang ketat, karena security kita cuma satu, kita ngontrol juga tidak cuma satu lantai. Tetkadang tamu bawa minuman kita tidak tahu. Terkadang lebih pintar tamu ketimbang karyawan. Tiba-tiba sudah ada aja minuman. Saya belum bisa membenarkan, tapi saya dapat informasi dua orang cewek yang meninggal dan satu orang tamu,” jelasnya.(Arr).