Karo,Metrotoday.com- Gereja Tanah Karo bentuk dan utus Relawan Anti Narkoba sebagai pelayanan mulia menyelamatkan warga masyarakat khususnya warga Gereja dari dosa yang mengenaskan bahaya Narkoba di muka Bumi Turang Tanah Karo Simalem sebagai daerah yang dikenal dengan daerah beriman dan beradat budaya Timur yang kental dan kuat.
Pembentukan dan pengutusan 1000 orang Relawan Anti Narkoba dilaksanakan pada Rabu, (3/7) pagi bertempat di Gedung Gereja GPdI Haleluya Jalan Veteran Gang Pendidikan Kelurahan Kampung dalam Kabanjahe diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin Pdt Antoni Tarigan dan didukung lembaga Persekutuan Hamba Hamba Tuhan Tanah Karo, BNNK Karo, Polres Tanah Karo, Yonif 125 Simbisa Kabanjahe, jajaran penggiat anti Narkoba Karo, Yayasan Sosial Sumber Terang Kasih Kabanjahe, Yayasan Threshing Berastagi, Masyarakat dan Jemaat Gereja .
Relawan Anti Narkoba, dr. Novel Ginting dan Pdt Jonni Sihaloho serta Anes Ketaren dalam sambutannya mewakili relawan yang dilantik mengatakan, puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan dan segala pihak yang telah mendukung dan berdoa untuk pelayanan mulia ini membentuk 1000 Relawan Anti Narkoba di Tanah Karo, semua ini menjadi sejarah positif bagi Tanah Karo dalam merespon atas issue yang beredar di Tanah Karo sebagai peringkat teratas dalam kasus Narkoba .
“Dengan pembentukan 1000 Relawan Anti Narkoba ini kita dukung pemerintah melawan peredaran gelap atau ilegal atau pemakaian sembarangan narkoba, karena sangat membahayakan dalam kehidupan masyarakat yang butuh damai sejahtera senantiasa sampai selama-lamanya”, ujar dr Novel.
Gereja bergandeng tangan sebagai satu tubuh Kristus, sepakat membentuk dan mengutus 1000 orang Relawan dari warga Gereja yang siap memberikan pelayanan tanpa pamrih.
Lanjut mereka lagi, ada dua strategi yang menjadi tanggung jawab dalam pengutusan 1000 relawan warga Gereja untuk wilayah 17 Kecamatan se Tanah Karo, yakni menyelamatkan dari kematian kekal api neraka dan tubuh yang sehat selamat hidup di dunia fana, melaksanakan Amanat Agung dan sosialisasi bahaya Narkoba bagi tubuh manusia. Sehingga dibutuhkan membuat satu base camp yang disebut dengan Rumah Pemulihan yang dibutuhkan lahan areal seluas 1-2 hektar dan dengan motto Pelayanan, Pemulihan, Pemuridan dan Motivator, ” jelas mereka kompak.
Hal senada juga disampaikan para tamu undangan dari BNNK Karo, Staf Ahli Bupati Karo, Agustin Pandia, yang memberi sambutan serta Rohaniawan Kristen, Pdt Antoni Tarigan mendukung acara pengutusan relawan sebagai tanggung jawab orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan mengasihi sesama dan menjaga lingkungan tempat tinggal tetap damai sejahtera yang kesemua sebagai wujud mendukung pembangunan Bangsa Indonesia yang utuh dan konsekwen secara Jasmani dan Rohani .
Adapun pemrakarsa terbentuknya dan Pengutusan 1000 Relawan Anti Narkoba dari inspirasi kordinator Rumah singgah History Maker Berastagi, Anes Ketaren didukung Yayasan Threshing Berastagi Pdt Jonni Sihaloho, Pdt Novianto Siburian, Pdt Vuche Ginting, Gideon baru Kabanjahe.
Acara berjalan lancar dan sukses dengan dukungan antusias hadirin yang merasa sukacita atas terbentuknya Relawan Gereja Anti Narkoba yang menjadi jawaban bagi bahaya Narkoba yang berebak di Tanah Karo dan mengurangi angka kejahatan dan kriminal di tengah-tengah masyarakat Karo dan menjadi dasar pencegehan dan pengendalian bagi daerah lain seantero Nusantara Indonesia.
(Putra/kk)