Tegal,mitratoday.com – Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun SH SIK melalui Kabagops Kompol Sardoyo, S.H., M.H. kembali menggelar simulasi pelatihan Dalmas lanjutan penanganan situasi chaos tahapan Pemilu Polres Tegal pada Senin, 25 September 2023 di Halaman Mako Polres Tegal pukul 08.00 s.d. 12.00 WIB.
Dalam pelatihan di fokuskan pada materi lapis ganti yang diterapkan sesuai dengan perkembangan situasi yang terjadi dengan melibatkan 251 anggota Polres Tegal yang terbagi pada kompi Dalmas awal, tim negosiator, kompi Dalmas lanjut, tim raimas, K9, armada penerangan, tim penimbul situasi/massa unra, tim escape, dokumentasi, pengamanan personil, dan tim kesehatan.
Pelatihan tetap berpedoman pada Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian. Tujuannya adalah mencegah, menghambat, atau menghentikan tindakan pelaku kejahatan atau tersangka yang sedang berupaya atau sedang melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum.
Selain itu, sebagai penerapan tindakan pencegahan pelaku kejahatan atau tersangka melarikan diri atau melakukan tindakan yang membahayakan anggota Polri atau masyarakat, melindungi diri atau masyarakat dari ancaman perbuatan atau perbuatan pelaku kejahatan atau tersangka yang dapat menimbulkan luka parah atau mematikan.
Terdapat 5 tahapan yang dilatihkan, berupa tahapan 1 kekuatan yang memiliki dampak pencegahan, kemudian pada tahap 2, berupa pemberian perintah lisan yang masih bersifat imbauan tetap menjaga ketertiban. Sedangkan pada tahap 3, penggunaan kekuatan dengan tangan kosong lunak, dan pada tahap 4, berupa penggunaan kekuatan dengan kendali tangan kosong keras. Pada tahap 5 penggunaan kekuatan diaplikasi kendali senjata tumpul, senjata kimia (gas air mata), semprotan cabe atau alat lain yang telah menjadi standar Polri. Penggunaan kekuatan tersebut tetap berpedoman pada prinsip legalitas, nesesitas, proporsionalitas, kewajiban umum, preventif dan masuk akal sehingga dapat memberikan pertimbangan secara logis dengan situasi yang dihadapi.
Dalam simulasi dikisahkan adanya protes warga terhadap hasil Pemilu dan berujung pada aksi anarkis. Warga yang anarkis mulai menyerang anggota Polri, sehingga Polres Tegal mengambil tindakan kepolisian yang tegas, dengan formasi pengendalian massa yang mendorong mundur massa.
Pelatihan yang berlangsung selama 4 jam tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Tegal dan diakhiri dengan pembulatan serta evaluasi kegiatan.
“Kendali terpusat ada pada komandan kompi, perhatikan baik-baik instruksi dan perintah yang diberkan, kemudian dalam penggunaan tameng, pastikan tumpuan berada pada kaki, kalian wajib pertahankan tameng tetap siaga dengan kekuatan penuh, serta lindungi kepala di dalam tameng,” instruksi Kapolres Tegal dalam evaluasi pelatihan.
Wakapolres Tegal Kompol Johan Valentino Nanuru, S.I.K., S.H., menambahkan “Tahapan Pemilu yang tak lama lagi akan diselenggarakan sebagai pesta demokrasi, menjadi semangat kami (jajaran Polres Tegal) untuk memantapkan skill dan penguasaan materi pengamanan, sebagai upaya menjaga kamtibmas yang kondusif di Kabupaten Tegal,” pungkasnya.
Pewarta : Hartadi