Kapolres Sergai Pimpin Rakordis Percepatan Penanganan Penurunan Angka Stunting Bersama Forkopimda Lintas Sektoral
Sei Rampah,mitratoday.com – Kapolres Serdang Bedagai AKBP DR Ali Mahfud memimpin langsung rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lintas Sektoral percepatan penanganan penurunan angka stunting Rabu (29/3/2023) bertempat di Aula Patriatama Polres Serdang Bedagai.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh protokol tersebut diawali Kata sambutan dari Kapolres AKBP DR Ali Mahfud dalam sambutannya ia Mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh peserta rapat dalam kegiatan rapat koordinasi percepatan penanganan penurunan angka stunting di Kabupaten Serdang Bedagai.
Lebih lanjut Kata Kapolres, Percepatan penanganan penurunan angka stunting memang bukan tugas pokok Polri, namun permasalahan stunting ujungnya berpengaruh kepada keamanan dan sesuai perintah dari satuan atas bahwa Polri mendukung Pemda/Pemkab dalam percepatan penanganan stunting.
Dia menjelaskan Pada tahun 2035 Indonesia akan mendapat bonus demografi yaitu penduduk produktif lebih banyak dari non produktif sehingga percepatan penanganan stunting bertujuan agar menghadapi bonus demografi tersebut penduduk Indonesia sehat dan produktif karena jika penduduk tidak sehat dan produktif dapat ganggu kamtibmas.
Untuk itu, Sambungnya, Perlu langkah-langkah untuk percepatan penanganan penurunan angka stunting di Kabupaten Serdang Bedagai.
Kapolres Sergai katakan, Stunting tidak hanya untuk bayi yang baru lahir, namun juga untuk yg masih dalam kandungan serta pasangan yang hendak menikah pun harus diintervensi.
Kasus narkoba dan cabul yang melibatkan anak sebagai pelaku pada tahun 2022 tinggi di Kabupaten Sergai, sehingga kita perlu untuk mengintervensi calon-calon ayah ibu yang akan melahirkan penerus dan punya anak, stop narkoba, stop stunting.
Narkoba adalah salah faktor penyebab stunting dan masalah narkoba adalah tanggung jawab kita bersama dalam hal pencegahan di tengah masyarakat. Upaya pencegahan stunting melibatkan multi dimensi, bukan hanya Pemkab tapi seluruh pihak.
Penyebab stunting diantaranya Kurang gizi pada saat ibu hamil, Infeksi atau penyakit menular, Pola pengasuhan yang tidak memadai karena orang tua belum memahami pola asuh yg baik. Modernitas yang salah dapat menyebabkan gizi buruk pada anak.
Agar kita menciptakan Hebitus yang baik di tengah-tengah masyarakat supaya generasi kita jauh lebih baik dari kita sekarang, Lakukan sosialisasi serta cegah pernikahan dini di tengah masyarakat.
Kapolres Jelaskan, upaya yang harus kita lakukan yaitu:
Meningkatkan sosialisasi kegiatan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat
Melakukan koordinasi dengan Pemkab dalam hal penanganan stunting
Memperbanyak brosur, spanduk sebagai saranan edukasi tentang bahaya dan penanganan stunting
Kemudian Meningkatkan rajia ke lokasi-lokasi yang dianggap rawan sebagai lokasi sex bebas, Pendampingan petugas satgas oleh Bhabinkamtibmas.
Fungsi Polri sebagai Katalis yang mempercepat reaksi dalam penanganan penurunan angka stunting di Kabupaten Serdang Bedagai.
Untuk itu Kapolres memberi Saran bentuk satgas dengan melakukan pendataan terhadap masyarakat yang mengalami stunting Penunjukan ren aksi.
“Mudah-mudahan kita selalu bersemangat dalam melaksanakan tugas” Tutup Kapolres Sergai AKBP DR Ali Mahfud.
Sementara itu Wakil Bupati Sergai Adlin Tambunan ST dalam Sambutannya turut mengungkapkan Ucapan terima kasih atas kehadiran semuanya dalam rapat koordinasi hari ini.
Wabup Sergai Adlin Tambunan ST menjelaskan, bahwa fokus kita adalah percepatan penanganan stunting, sesuai pendataan dilakukan oleh SSGI bahwa angka stunting di Kabupaten Sergai tahun 2022 sebesar 21% namun dari hasil pendataan yang dilakukan secara door to door adalah sebesar 4 %.
Ia Berharap agar Polres Serdang Bedagai membantu Pemkab Sergai dalam hal pendataan stunting, menyisir sesuai by name by address.
Tujuannya Agar kita memberikan edukasi kepada masyarakat, karena kondisi masyarakat tidak mengerti apa itu stunting sehingga fokus kita adalah intervensi orang tua supaya turut serta dalam stunting.
Kemudian juga Agar para Camat dan jajaran mensosialisasikan terkait stunting kepada masyarakat.
Selaku ketua TPPS (Tim penanganan penurunan stunting) Kabupaten Sergai telah melakukan inovasi berupa pembentukan orang tua asuh yg saat ini sudah ada sebanyak +/- 170 orang tua asuh di Kabupaten Sergai mulai dari Bupati serta OPD Pemkab Sergai serta pihak-pihak lainnya.
“Penyelesaian masalah stunting harus kita lakukan secara bersama-sama dan bergotong-royong agar kita benar-benar berupaya mengatasi masalah stunting dan bukan hanya sekedar data dan raport saja. Berikan edukasi kepada para calon pengantin dan para orangtua tentang bahaya stunting.” Ujar Wabup Adlin.
Terakhir Wabup Adlin Tambunan dengan semangat Menyambut baik rakor dan ucapan terima kasih atas keikusertaan Polres Serdang Bedagai dalam percepatan penanganan stunting di Kabupaten Serdang Bedagai.
Target Pemkab Serdang Bedagai katanya pada tahun 2024 agar stunting berada dibawah angka 14%, sehingga dimohon kerjasama kita semua sehingga target tersebut dapat tercapai.
Anggaran penanganan stunting sebesar lebih kurang 24 milyard yg disebar di beberapa dinas Agar melakukan koordinasi dengan Polsek setempat sehinga permasalahan stunting dapat teratasi dengan baik.
“Kami membuka ruang koordinasi dalam penanganan stunting” Pungkas Adlin.
Selanjutnya Kepala Bappedalitbang Kabupaten Serdang Bedagai, Rosmisni Purba mengungkapkan bahwa Target RPJMD penurunan angka stunting yaitu tahun 2021 sebesar 25% dan pada tahun 2022 – 2026 berada dikisaran 10 %.
Metode dalam pendataan stunting yaitu SSGI (Survei sumber gizi indonesia) yaitu survei berdasarkan data by satelit yang mana persentase untuk Kabupaten Sergai tahun 2021 sebesar 20%, tahun 2022 sebesae 21,1%.
EPPGM (Elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat) di Dinas Kesehatan dengan sistem by name by address yaitu pendataan langsung ke tengah masyarakat, untuk Kabupaten Sergai persentase tahun 2021 sebesar 5,19% dan tahun 2022 sebesar 2,80%.
Kebijakan penangan stunting fokus 5 pilar yaitu Komitmen, Kampanye perubahan perilaku, Konvergensi, Kebijakan keamanan pangan, kerjasama dengan balai POM, Pemantauan dan evaluasi, anak yg masuk data dipantau langsung.
Untuk memaksimalkan penangan stunting dgn 8 aksi yaitu Analisis situasi, yaitu menghasilkan lokus desa dan untuk thn 2023 menetapkan 85 lokus desa stunting, Rencana kegiatan, kegiatan didukung anggaran sebesar 24 M yg bersumber dana DAK non fisik dari Kemenkes dan tersebar di beberapa OPD.
Rembuk stunting, Regulasi TPPS (Tim penanganan penurunan stunting) yg diketuai oleh Wakil Bupati Sergai dan Kepala Bappedalitbang sebagai Wakil Ketua, Pembinaan KPM, yaitu dengan sistem orangtua asuh, saat ini sudah ada 170 orgtua asuh mulai dari Bupati, OPD, Baznas, para orang tua asuh menyisihkan dana sebesar Rp.450.000/ bulan selama 6 bulan, Sistem manajemen data, Pengukuhan dan publikasi stunting, Reviu kinerja tahunan
Agar Polres Serdang Bedagai dapat mendukung program stunting salah satunya dengan cara membantu agar masyarakat datang ke Posyandu.
Senada juga disampaikan Kadis Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, Selamat Hartomo dia menjelaskan Stunting adalah pemasalahan tinggi badan dan permasalahan gizi.
Penyebab stunting adalah pengasuhan yg kurang baik, kurangnya akses thd air bersih dan sanitasi, kurangnya akses RT/ keluarga thd makanan bergizi.
Dampak stunting thd indeks pembangunan manusia (IPM) fokus mulai hamil hingga balita.
Salah satu program penanganan stunting oleh Dinas Kesehatan yaitu setiap hari Kamis melakukan pemberian vitamin zat besi ke sekolah2 dan kami mengharapkan kerjasama dari Polres Serdang Bedagai dalam kegiatan tersebut.
Saat ini kita sudah memiliki alat penimbangan dan pengukuran yaitu Antropometri yang mana pengukuran dan penimbangan langsung online ke sistem dan alat yg sdh tersedia sebanyak 160 unit dan untuk tahun ini kami akan kembali menyediakan sebanyak 400 unit alat
Kami mohon bantuan dari Polres Serdang Bedagai dan semua pihak untuk membantu menggerakkan warga agar datang ke Posyandu utk lakukan pengukuran dan penimbangan.
Metode pendataan stunting dengan EPPGBM (Elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat) dengan cara by name by address, namun ada beberapa permasalahan dalam penerapan EPPGBM antara lain belum semua balita memiliki NIK, kurangnya koordinasi TPPS Kecamatan dan desa.
Besar harapan pertemuan kali ini dapat menghasilkan koordinasi yg baik sehingga percepatan penanganan penurunan stunting memperoleh hasil yg baik dan maksimal.
Kadis P2KBP3A Kab.Serdang Bedagai, Helmi Nur mengatakan Dalam struktur TPPS Kabupaten Sergai selaku Sekretaris Tim dan Kapolres Serdang Bedagai sebagai anggota Pengarah TPPS
Kami telah membentuk sebanyak 1.419 tim pendamping keluarga (TPK) di semua desa/kelurahan yang beranggotakan 473 bidan, PKK dan kader KB.
Telah dibentuk TPPS disemua Desa/kelurahan yg ada di Kabupaten Sergai
Intervensi yg diberikan berupa pendampingan TPK pada calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan balita, kegiatan BKR, PIK-R, posyandu, pembentukam duta stunting dan penyediaan air bersih.
Kadis Dukcapil Kabupaten Serdang Bedagai, Fitriadi dalam sambutannya bahwa Data yg kami gunakan adalah data semester 2 tahun 2022 yaitu data EPPGBM sebanyak 43.554, dan data Capil sebanyak 41.381 jiwa.
Sesuai dengan Permendagri 95/2019 tentang Sistim informasi administrasi kependudukan (SIAK) bahwa seluruh Kab/Kota telah menerapkan SIAK terpusat yg mana seluruh basis data disimpan, dipelihara di dirjen Dukcapil Kemendagri
Data kependudukan tahun 2022 yaitu 676.456 (Lk : 339.302, Pr : 337.154), untuk jumlah kepala keluarga sebanyak 210.470 (Lk : 168.047, Pr : 42.423)
Data balita tahun 2022 yaitu sebanyak 41.381 (Lk : 21.479, Pr : 19.902)
Siap membantu utk mempadankan/menyesuaikan data utk setiap versi.
Masukan dan penutup dari Kapolres Sergai, yaitu Agar TPPS dikukuhkan sehingga memiliki tanggung jawab
Dari hasil pemaparan beberapa Dinas/narasumber, agar para Camat dan Kapolsek melakukan sosialisasi terkait masalah stunting kepada masyarakat.
Agar pihak yg berkompeten membentuk tim sehingga dapat membantu mengurangi permasalahan stunting.
‘Terima kasih atas kehadiran kita semua semoga pertemuan mendapat barokah sehingga bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara.” Tutup Kadis Dukcapil.
Hadir dalam Kegiatan tersebut Kapolres Serdang Bedagai, *AKBP Dr. Ali Machfud, SIK, MIK, Bupati Serdang Bedagai diwakili oleh Wakil Bupati, *H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP, Kepala Bappedalitbang Kab.Serdabg Bedagai, Rusmiani Purba, SP, M.Si, Kadis Kesehatan Kab.Serdang Bedagai, Selamat Hartono, Kadis P2KBP3A Kab.Serdang Bedagai, dr. Helminur Iskandar Sinaga, Kadis Dukcapil Kab.Sergai, Fitriadi, S.Sos, M.Si, Kabag SDM, KOMPOL SP. Anak ampun, SH, Kabag Ops, KOMPOL L. S. Siregar, SH, Kabid Kesmas Dinkes Kab.Sergai, dr. Roma D. Pasaribu, Para Kapolsek jajaran Polres Sergai, Para Camat yg berada di wilkum Polres Sergai.
Pewarta : Marwan