Kalah di Mahkamah Agung, Ini Kata Hamdan Sati-Febriadi Pasca Batal Jadi Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang
Aceh Tamiang, mitratoday.com – Paska putusan Mahkamah Agung yang mengabulkan permohonan Kasasi KIP Aceh Tamiang, pasang Hamdan-Febriadi menggelar jumpa pers, Kamis (21/11/2024) sore.
Ini pernyataan resminya, “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak-Ibu sekalian, saudara-saudaraku yang kami cintai.
Hari ini, dengan hati yang berat, kami harus menyampaikan kabar bahwa perjuangan
hukum kami untuk memastikan hak kami sebagai calon pasangan bupati dan wakil
bupati di Aceh Tamiang telah berakhir di Mahkamah Agung.
Keputusan ini tidak
berpihak kepada kita. Dengan segala kerendahan hati, kami menghormati putusan
tersebut, meskipun harus diakui, kita merasa kecewa.
Perjalanan ini bukanlah perjalanan yang mudah. Kami telah melewati rintangan demi
rintangan, dengan harapan bahwa suara keadilan dapat terdengar. Kami berjuang
bukan hanya untuk diri kami sendiri, tetapi untuk seluruh masyarakat Aceh Tamiang
yang telah memberikan kepercayaan, dukungan, dan doa mereka kepada kami. Namun, hari ini kami belajar bahwa perjuangan tak selalu berakhir dengan
kemenangan. Akan tetapi, kekalahan ini bukanlah akhir dari segalanya. Kekalahan ini
adalah panggilan untuk kita semua agar terus bangkit, terus berjuang, dan terus
melangkah demi tujuan yang lebih besar: kemajuan, kesejahteraan, dan keadilan bagi
Aceh Tamiang yang kita cintai.
Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh masyarakat
yang telah bersama kami selama ini. Kalian adalah kekuatan kami, cahaya di tengah
gelap, dan alasan kami untuk terus melangkah maju. Tidak ada kata yang cukup untuk
menggambarkan rasa syukur kami atas setiap doa, setiap peluh, dan setiap dukungan
yang kalian berikan.
Saudara-saudaraku, hari ini kita kalah dalam satu babak. Tapi perjuangan kita belum
selesai. Kami yakin, keadilan yang sejati akan selalu menemukan jalannya. Kami
akan terus berdiri di sisi rakyat, terus memperjuangkan aspirasi kalian, dan terus
menjadi bagian dari perubahan positif di Aceh Tamiang.
Kekalahan ini akan menjadi batu pijakan bagi langkah kita ke depan. Kita tidak akan
mundur, tidak akan menyerah. Ini bukan akhir dari perjuangan kita, melainkan awal
dari babak baru yang akan lebih besar dan lebih kuat. Untuk setiap tetes air mata, untuk setiap rasa kecewa yang kita rasakan hari ini, kita
ubah menjadi kekuatan. Kita jadikan ini momentum untuk bersatu, melangkah
bersama, dan menunjukkan bahwa cita-cita besar kita untuk Aceh Tamiang adalah
cita-cita yang tidak bisa dihentikan oleh apapun.
Kami memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat. Percayalah, perjuangan
ini akan terus hidup di hati kami dan di hati kita semua. Kami akan terus berdiri untuk
kalian, bersama kalian dan demi kita semua.
Terima kasih, Aceh Tamiang. Terima kasih atas segalanya. Semoga Allah SWT
meridhoi setiap langkah kita ke depan.
(Siti Hawa)