Kakam Purwodadi Ancam Larang Mobil Muatan Pasir Bila Tidak Berkontribusi Merawat Jalan
Pewarta : Iswan
Lampung Tengah,Mitratoday.com-Diduga mobil muatan pasir menjadi faktor utama perusak jalan penghubung antara Kampung Purwodadi dan Purwosari, didua kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah.
Puluhan mobil muatan pasir lalui jalan Kampung Purwodadi, Kecamatan Bangun Rejo, Lampung Tengah, Berdampak buruk bagi masyarakat setempat.
Pantuan dilapangan, kondisi jalan penghubung antar Kampung tersebut terlihat banyak berlubang dan digenangi air.
Dikatakan Anggi (25) wara Kampung Purwodadi, Sudah tahun lebih jalan tersebut rusak parah. Diduga disebabkan oleh mobil bermuatan berat, yang setiap hari melintas.
“Ya sudah satu tahun lebih jalan di Kampung kami rusak parah, Gimana gak rusak. Mobil-mobil truck muatan pasir setiap hari lewat sini. 30 unit itu lebih yang lalu lalang di Kampung kami ini,” Ucap Anggi.
Idin pengendara motor dai Bandar Lampung mengaku sangat miris melihat kondisi jalan di Lampung Tengah, Khususnya di Kampung Purwodadi.
“Miris juga mas liat jalan ini. Semua jalan pada rusak, Yang saya lewati sudah 3 kilometer. Ya rusak semuanya. Tapi mau gimana, saya mau lewat mana,” jelasnya.
Terpisah, Subandi, Kepala Kampung Purwodadi mengatakan, kurang lebih ada 15 tambang pasir di wilayah Kampung purwosari yang beroperasi. Semua kendaraan tersebut mayoritas melintasi Kampung setempat.
“Ada 14 pangkalan pasir sedot yang beroperasi di wilayah Kampung Purwosari. Semua mobil nya lewat sini sini semua. Sudah surati tapi terkesan mengindahkan teguran dari kami,” terang Subandi.
Sejauh ini, Kata Subandi, Untuk perawatan jalan di Kampung Purwodadi yang sudah sangat mengenaskan selama ini hanya mengandalkan swadaya masyarakat.
“Selama saya menjabat menjadi Kepala Kampung ini. Sudah, 100 rit lebih kami bersama masyarakat menimbun jalan yang sudah berlobang dimana-mana,” imbuhnya.
Dirinya akan kembali menyurati pihak tambang pasir sedot yang beroperasi saat ini. Dan bila masih diindahkan ia akan mengambil sikap tegas bersama masyarakat, dengan melarang mobil besar yang bermuatan lebih.
“Sejauh ini baru ada dua pangkalan pasir yang Berkontribusi, jika masih mereka (penambabg pasir) dibiarkan saya bersama masyarakat tidak bisa tinggal diam. Bila dibiarkan, akan begini terus,” tutupnya.