DaerahHeadlineMalang

Kadishub Kota Malang Gerak Cepat Urai Kemacetan Lalin di Area Sukun

Malang,mitratoday.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang gerak cepat mengurai tumpukan kendaraan baik R2 maupun R4 yang terpantau terjebak kemacetan panjang. Terpantau kemacetan tersebut terjadi di area Kecamatan Sukun, tepatnya di Jalan Sudanco Supriadi, mulai sore hari hingga malam ini, Rabu (04/09/2024).

Pengendara R2/R4 baik yang dari arah selatan (Kepuh,Klayatan) ke utara dan sebaliknya yang dari arah utara menuju ke arah selatan mulai perempatan Kasin harus rela bersabar dengan situasi padat merayap.

Kemacetan tersebut karena adanya jejeran parkir kendaraan dipinggir jalan yang disebabkan adanya kegiatan di GOR Bima Sakti, tepatnya di depan SPBU Sukun.

Keluhan para pengendara pun sudah sampai ke Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang yang disampaikan oleh awak media

Kadishub Kota Malang, Drs. R. Widjaja Saleh Putra yang dihubungi lewat seluler nya mengatakan belum ada laporan masuk di pihaknya.

“Oalah, soal kemacetan belum ada info masuk ke Dishub, mas,” ujar Widjaya.

Widjaja menjelaskan bahwa lahan parkir di GOR Bina Sakti kurang memadai sehingga ketika ada kegiatan dengan jumlah massa banyak akan menimbulkan kemacetan.

“GOR Bima Sakti sepertinya Satuan Ruang Parkir nya (SRP) tidak memenuhi syarat, alias amat sangat kurang, apalagi pintu masuknya kecil,” kata Kadishub

Mendengar keluhan masyarakat, Widjaja langsung merespon dengan cepat. Pihaknya mengerahkan petugas malam ini juga, untuk mengecek situasi dan kondisi di lapangan dan membantu mengurai arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan panjang.

Akibat kemacetan yang terjadi malam ini, salah seorang rekan jurnalis usai liputan, saat pulang ke arah selatan menuju Pakisaji, harus menempuh waktu 1,5 jam hingga sampai ke rumahnya, karena terjebak kemacetan sepanjang Jl. S. Supriyadi Sukun.

Pewarta : Aril

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button