Daerahjawa Timur

Kadisdik Tegaskan Guru Wajib Buat Jurnal Harian

MALANG, JAWA TIMUR – Tahun 2018 ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang tidak lagi bisa bermain-main dalam persoalan kualitas pendidikan. Target peningkatan kualitas pendidikan yang sempat merosot tajam beberapa tahun lalu di skala Jawa Timur (Jatim) menjadi perhatian khusus.

Berbagai strategi pun kini siap dijalankan bagi seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan ini. Salah satunya adalah ujung tombak pendidikan, yaitu guru.
Guru menjadi ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di sekolah dasar dan menengah. Saat ujung tombak ini tumpul, maka kondisi pendidikan di Kabupaten Malang pun akan semakin terpuruk.

“Karena itu, kami sudah menyiapkan beberapa strategi dari analisis tahun-tahun lalu. Salah satunya, guru wajib membuat jurnal mengajar setiap hari,” kata M. Hidayat, kepala Disdik Kabupaten Malang, kepada Mitratoday.com kamis (1/2).

Jurnal bahan mengajar yang akan menjadi kewajiban setiap guru ini akan dimulai tahun 2018 ini. Hal ini sebagai upaya meningkatkan kualitas belajar mengajar di sekolahan. Saat seluruh guru mampu berdisplin dengan jurnal bahan mengajar tersebut, Kadisdik Kabupaten Malang yang akrab dipanggil Dayat itu menilai hasilnya luar biasa.

Seperti diketahui, jurnal bahan mengajar memiliki manfaat besar dalam proses belajar mengajar. Secara definisi bahan mengajar adalah seperangkat materi/substansi pembelajaran yang disusun secara sistematis. Menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Bahan mengajar ini pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan, dan keterampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasan tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

“Selain itu jurnal bahan mengajar ini juga bisa dijadikan alat evaluasi dalam pencapaian hasil pembelajaran,” beber mantan Kabag Umum ini.

Disinggung bagaimana Disdik melakukan pemantauan atas kebijakan pembuatan jurnal bahan ajar kepada seluruh guru, Dayat mengatakan banyak cara untuk mengecek apakah hal tersebut dilaksanakan atau tidak.

“Salah satunya dengan sidak secara acak ke sekolah-sekolah yang ada. Selain itu, kami sedang menyiapkan sistem manajerial berbasis sekolah online,” ucap Dayat.

Target pun dikunci dengan beberapa agenda revolusi pendidikan di Kabupaten Malang ini.

“Target kami bisa sampai di urutan 20-10 di Jatim di tahun 2018 ini. Ini sebagai uji coba yang serius untuk mengubah wajah pendidikan Kabupaten Malang,” pungkas Dayat. (GT)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button