Kades Karangsono : Penyaluran BPNT Bermasalah, Barang Yang Diterima Warga Tidak Sesuai
Blitar,mitratoday.com – Terkait Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai, Kepala Desa Karangsono Tugas Nangolo Yudo Dili Prasetiono akan melakukan kontrol secara ketat.
Pria yang akrab dengan sapaan Bagas ini mengatakan, dari awal pihaknya Pemdes Karangsono ingin merubah sistem atau memperbaiki sistem atau 444⁴444 atau regulasi penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai tersebut.
“Karena kami nilai di duga ada kebocoran-kebocoran Anggaran. Soalnya, penerimaan barang BPNT ini kepada KPM ada selisih harga yang sangat banyak dari HET,” kata Bagas.
Bagas jelaskan, perbedaan selisih harga itu perkiraan sampai 30.000 per KPM, dan barang-barang yang di terima KPM, seperti sayur itu banyak yang rusak dan hancur.
“Kita ingin tahu aturannya seperti apa, misalnya siapa yang berhak menyalurkan. Kemudian siapa saja yang punya hak untuk menjadi supplier. Makanya kita ingin duduk bersama, karena selama ini tidak ada transparansi kepada kita sebagai Kepala Desa, padahal kitakan orang tuanya nya Desa atau para KPM,” Ungkap Bagas.
Selanjutnya ia sampaikan bahwa nilai nominal selisihnya signifikan sekali. Kalau dihitung dengan nilai Rp 200.000, lalu di hitung barang yang di terima KPM dengan harga HET selisihnya banyak.
“Pemda Blitar terkait masalah, sejak dahulu sampai saat ini perhatiannya sangat kurang. Apa memang ketidak tahuan atau ketidak mau tahu untuk terjun mengawasi masalah ini. Kita sudah pernah melakukan Hearing terkait masalah ini, tapi sampai saat ini ya begini-begini saja,” tegasnya.
Intinya, kata Bagas pihaknya bukan menolak BPNT, tetapi akan lebih mengawasi, dan mengontrol.
“Kita akan hitung secara langsung barang yang diterima KPM, sesuai tidak dengan Nilai yang Negara berikan. Kemudian barangnya layak atau tidak, setelah itu akan kita publish agar ada kebaikan yang di terima oleh warga saya, yaitu Penerima KPM artinya kalau di terima Rp 200.000 barang yang di terima jumlahnya harus Rp 200.000,” pungkas Bagas, Kades Karangsono.
Pewarta : Novi
