Kades dan Tokoh Masyarakat Soroti Jalan Kolektor PT KAI, Aspal Terkelupas dan Tumbuh Rumput
Sumatera Utara,mitratoday.com – Pembangunan jalan kolektor aspal hotmik disisi jalur kereta api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung tepatnya di desa Lalang dan desa Pakam Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara Sumatera utara. Usia aspal hotmik satu bulan selesai pekerjaan mengalami kerusakan dan badan jalan ditumbuhi rumput.
Pembangunan Jalan kolektor lebar 6 meter panjang 2 Km menggunakan aspal hotmik.
Pantauan awak media ketika pelaksanaan pengaspalan hotmik, Kamis (18/7/2024) lalu, alangkah terkejutnya melihat cara pelaksanaan pengaspalan yang dilaksanakan secara manual, aspal hotmik diambil dari tempat penumpukan, dimuat menggunakan sekop dimasukan ke arco (kereta dorong), dilansir dan dituangkan dibadan jalan, lalu diserakkan menggunakan Sekop, diratakan dan dipadatkan menggunakan bomag tekanan 4 ton.
Tepat satu bulan usia jalan Kolektor aspal hotmik selesai dikerjakan, aspal hotmik ada yang terkelupas dan badan jalan ditumbuhi rumput, menjadi sorotan Kepala desa (Kades) Lalang dan Tokoh Masyarakat.
Kepala desa Lalang H. Saripuddin di ruangan kerjanya, Selasa (20/08/2024) mengatakan, mengamati jalan kolektor seolah pekerjaannya kurang standart dan aspal hotmik terlihat sangat tipis, dan bahkan badan jalan ada ditumbuhi rumput.
Menurut Saripuddin, pelaksanaan pekerjaannya seolah kurang standart dan berharap agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan standart sehingga hasilnya, jalan tidak bergelombang dan jalan berkualitas.
Sekarang ini kita lihat, jalan bergelombang, aspal hotmiknya tipis, sehingga jalan hotmik cepat mengalami kerusakan dan tidak akan lama ketahanannya. Jika pekerjaan jalan standart dan kita akan merasa puas, sebab jalan itu kita yang menggunakan, ujar Saripuddin.
Saripuddin menghimbau dan berharap kepada masyarakat agar dengan adanya jalan tersebut seperti itu, jangan terjadi polemik dan kita harapkan kondusif, harapnya.
Ditempat Terpisah. M.Rhino, S.H. (Tokoh Masyarakat), terkait Pengaspalan jalan Kolektor milik tanggung jawab Dirjen Perkereta apian, satu bulan sudah rusak, mengungkapkan, Pekerjaan cara pengaspalan hotmik dengan manual menyerakkan aspal hotmik menggunakan sekop rasanya tidak masuk logika pemikiran saya.
Bagaimana mungkin proyek anggaran APBN cara kerjanya secara manual. Menyerakkan aspal hotmik memakan waktu yang panjang, dari tumpukan aspal hotmik disekop, dimasukan ke arco(Kereta dorong) dan dilansir diecer dituangkan kebadan jalan, diratakan dengan menggunakan sekop, lalu menunggu waktu serakan aspal hotmik lebar kali panjang, setelah itu baru di padatkan menggunakan bomag.
“Akal logika, pastinya suhu panas aspal hotmik sudah menurun jauh dan bagaimana akan mendapatkan kualitas kekuatan perekatannya dengan suhu panas/aspal sudah dingin, ditambah lagi jarak waktu penyerakan prime coat, dan prime coat sudah sempat mengering, apalagi prime coatnya tipis, pastinya hasil kualitas jalan hotmik tidak sesuai dengan standart yang diharapkan, dan itulah hasilnya jalan cepat rusak, aspal mudah terkelupas, apalagi ketebalan aspal hotmik tipis,” ungkap M. Rhino.
Tumbuh rumput, pastinya, jika suhu panas aspal standart pada saat diserakkan dan dipadatkan oleh bomag, rumput akan mati, dan rumput tidak akan mampu tumbuh menembus ketebalan aspal, jika ketebalan aspal hotmiknya standart dari spesifikasi Perkerasan aspal.
M. Rhino menambahkan, berharap agar pihak terkait pengawasan kegiatan pembangunan jalan kolektor, khususnya pihak Dirjen Perkereta apian untuk mengevaluasi kegiatan tersebut dan bila perlu KPK RI turut melakukan pengawasan penggunaan uang negara yang digunakan untuk pembangunan jalan kolektor, yang diindikasikan pelaksanaanya tidak sesuai SOP/Spesifikasi Perkerasan aspal, ungkap M. Rhino.
Pewarta : Salam Pranata