Tegal,mitratoday.com – Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah dr. Messy Widiastuti, MARS menjadi narasumber dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil Dalam Penyelesaian Konflik Sosial. Selain itu, hadir pula narasumber lainnya yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah H. Wahyudin Noor Aly dan Joko Haryanto serta perwakilan Badan Kesbangpol Kota Tegal Heri Prabowo, S.STP.
Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama antara Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah dan dihadiri sekitar 50 peserta yang terdiri dari Ormas, Karang Taruna, NU serta Ibu-ibu PKK.
Tema pada acara tersebut adalah “Melalui Koordinasi dan Sinergitas Kita Tingkatkan Peran Aktif Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial” digelar di Gedung Pertemuan SWAM, Jalan Gatot Subroto No. 63 Debong Kulon Tegal Selatan Kota Tegal, Jumat (9/6/2023).
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dibuka oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah yang diwakili perwakilan dari Badan Kesbangpol Kota Tegal Heri Prabowo, S.STP.
Dalam sambutan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah yang dibacakan oleh perwakilan dari Badan Kesbangpol Kota Tegal Heri Prabowo, S.STP menyampaikan selamat datang sugeng rawuh dan terima kasih atas kehadiran bapak Ibu sekalian, kita berharap agar kegiatan yang kita laksanakan hari ini mampu menghasilkan output atau keluaran yang sebesar-besarnya bagi semua peserta khususnya dalam upaya mengatasi permasalahan konflik sosial yang terjadi.
Tema yang kita ambil saat ini adalah “Melalui Koordinasi dan Sinergitas Kita Tingkatkan Peran Aktif Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial”.
Harapannya adalah dengan kegiatan ini dapat meningkatkan peran serta masyarakat di Jawa Tengah dalam ikut serta dapat menciptakan suasana yang sejuk, aman, tentram di masyarakat.
Apabila kita cermati bersama dari berbagai perkembangan situasi sosial politik maupun bidang kehidupan lainnya terlihat bahwa sebagian besar terdapat berpotensi konflik sehingga perlu diwaspadai. Bahkan dinamika kehidupan nasional maupun regional kedepan masih akan tetap diwarnai oleh sejumlah potensi konflik dan bentuk-bentuk gangguan sosial. Konflik agama, tindak kekerasan sampai kepada ancaman teror yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Bersamaan dengan itu, realitas kehidupan masyarakat sering diikuti oleh adanya sejumlah permasalahan yang bersifat multidimensional dengan terus meningkatkan tuntutan kebebasan demokrasi, dan pemekaran wilayah kecenderungan yang berkembang dari situasi sosial politik dewasa ini masyarakat menjadi terbiasa hidup dalam kehidupan masa bodoh atau suatu konflik yang terpelihara maupun yang sudah terendah, akibatnya hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku sosial dalam hubungan internasional antara warga masyarakat. Perilaku seperti itu dalam sejumlah kasus terkadang berlangsung secara tidak terkendali tidak menghormati etika sosial bahkan ada namanya dan penerus pada penciptaan situasi kebersamaan masyarakat kerusuhan anarki dan lain sebagainya.
Berakumulasinya keadaan ini sangat berpeluang terekspresi pada setiap komponen dan perkembangan kondisi sosial politik, hal ini harus menjadi perhatian kita bersama mengingat saat ini kondisi sosial politik bangsa kita masih menyimpan berbagai sikap kontroversi di masyarakat yang kita semuanya berpotensi.
Terus meningkatkan situasi konflik dapat menyebabkan kondisi kesatuan bangsa dihadapkan pada berbagai permasalahan tersebut terutama juga menyangkutnya harmonisasi sosial bahkan ancaman disintegrasi bangsa.
Oleh karena itu, dalam rangka mengatasi atau mengurangi masalah konflik masyarakat, ada beberapa hal yang mungkin akan dapat kita lakukan, antara lain mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk tidak mudah terperdaya oleh berbagai berita atau informasi yang berkompetisi dapat memecah generasi kesatuan bangsa. Dalam penanganan berbagai persoalan hendaknya masyarakat tetap dalam kurikulum dan peraturan perundang-undangan yang pertama dan yang tidak kalah penting yang selalu mengedepankan sikap toleransi antar individu dengan kelompok masyarakat ketika penyadaran masyarakat untuk selalu mengamankan ideologi Pancasila yang di dalamnya tertuang nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Sementara itu, dr. Messy Widiastuti, MARS usai memberikan materi menyampaikan kepada masyarakat untuk bisa menyelesaikan segala permasalahan yang ada dan bisa menjadi tokoh masyarakat pemersatu diantara mereka khususnya masalah agama.
Messy juga mengingatkan menjelang Pemilu 2024, masyarakat diminta damai dalam kampanye, “gak boleh bentrok atau mengadakan kegiatan-kegiatan yang berlawanan dengan keadaan yang ada, harus bersama-sama bergotong-royong untuk memenangkan atau mensukseskan Pemilu,” pesan Messy.
Hal senada juga disampaikan H. Wahyudin Noor Aly, dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat jadi tahu, mereka itu sebetulnya satu kesatuan di dalam negara kita. Ia juga berharap menjadi orang yang bukan konflik, tapi menjadi penyelesaian konflik ketika ada konflik sosial,” ujarnya.
Pewarta : Hartadi