BantenDaerah

Isu Penyerangan Ulama, Kapolres Tangerang : Itu Berita Hoax !

TANGERANG, BANTEN – Kapolres Metro Tangerang Kombespol Harry Kurniawan SIK.MH beserta jajarannya menggelar silaturahmi ke Ponpes Darul Anshor, Rabu (28/2/2018).

Acara silaturahmi dihadiri oleh, Kapolres Metro Tangerang beserta jajarannya, Kapolsek Pakuhaji, Kapolsek Sepatan, Kapolsek Teluk Naga, Kapolsek Negrasari, Camat Pakuhaji, Danramil Babinsa, Binamas, Ketua MUI Pakuhaji, Sepatan, Teluk Naga, pimpinan pesantren darul Anshor serta alim ulama, ustadzh, santri, para pemuda dan Tokoh Masyarakat Pakuhaji.

“Saya sebagai tuan rumah, mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Metro Tangerang, Harry Kurniawan beserta jajarannya,” ucap KH Muhamad Sutisna, pimpinan pesantren Darul Anshor.

Dikatakan Muhammad Sutisna, dengan kehadiran Keponpes ini, kami berharap bisa menjelaskan isu yang beredar. Karena para ustad, khawatir dengan keadaan ini. Seperti yang terjadi di berbagai wilayah.

“Dengan ada penjelasan dari Kapolres Metro Tangerang, kami yakin akan bisa membuat ketenangan bagi masyarakat, para alim ulama, ustadz dan para pemuda di pantura,” ucapnya.

Sementara itu, Camat Pakuhaji Ujat Sudrajat dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa kegiatan tersebut luar biasa sangat bermanfaat bagi masyarakat Pakuhaji. Mudahan-mudahan bisa memberikan informasi yang valid.

“Saya mengucapkan terimakasih pada KapolReS, beserta jajarannya. Saya berharap ke depan bisa terus bersilaturahmi,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Metro Tangerang, Kombespol Harry Kurniawan SIK.MH dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan silaturahmi ini adalah upaya mendekatkan polisi dengan ulama.

“Kami memiliki wilayah hukum, 18 wilayah Kecamatan, 13 kota, 5 Kabupaten.  Untuk Pakuhaji sudah 5 kali, kami hadir untuk mendekatkan polisi dengan Ulama. Kalau polisi dekat dengan ulama bisa masuk surga.  Kami memiliki program Polsantren yang pertama untuk mendekatkan polisi dengan ulama, yang kedua bedah rumah untuk Paramarbot, amil dan para pemandi jenazah. Untuk menyikapi masalah isu yang beredar, mengenai penyerangan terhadap ulama,” jelas Kapolres.

” Kami akan berikan pemahaman agar Masyarakat dan ulama bisa tenang dan tidak resah.
Tahun 2018 ini pemerintah sedang mengadakan pilkada tentunya akan menimbulkan tensi politik tinggi. Sedangkan, polisi berada dalam menjaga keamanan dan kestabilan, ramenya hoax itu hanya isu. Saya hanya bicara fakta saja. Bahwa kejadian yang terjadi di wilayah Pakuhaji Sepatan adalah dari orang yang tidak bertanggung jawab.

Itu pernyataan dari pihak keluarganya yang terjadi di Teluk Naga 20 orang merupakan Marbot yang mendapat bantuan dirubah oleh oknum yang ketiga di Legok ada tanda silang. Itu merupakan tanda siswa yang kemah batu ceper, diporis agama islam ada seorang yang menyebar isu.

Sehingga ada oknum yang menyebarkan berita hoax. Kami mengimbau masyarakat jangan main hakim sendiri saya berharap para ulama membuat grup WhatsApp dengan Kapolsek untuk berbagi informasi yang akurat. banyak berita Medsos yang hoax, harus menyikapinya dengan bijak,” papar Kapolres panjang.

AKP Suyatno Kapolsek Pakuhaji menjelaskan bahwa program Kapolres Polsantren sudah berjalan sejak tujuh bulan.

“Progrm ini mengajak bergotong royong dengan masyarakat menciptakan situasi aman dan kita lebih mendekatkan diri dengan ulama dan masyarakat,” terangnya.

Sementara itu KH Hasan Basri selaku ketua MUI Pakuhaji menambahkan mari kita bersama sama, satukan barisan dengan cerdas, lawan berita hoak, fitnah. Dari oknum kelompok yang mencoba memecah belah bangsa Indonesia agar menjaga keutuhan NKRI.(rohmat)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button