Ini Kesan Pelaku Di Mata Keluarga, Rajin Sholat dan Peramah
Pewarta : Iswan
Lampung Tengah,Mitratoday.com-Sosok pemenggal leher ayah kandung di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung Lampung Tengah, Ternyata dikenal keluarga dan lingkungan baik bahkan rajin sholat.
Hal itu diakui oleh Tamsir Besan Almarhum Slamet yang menghembuskan nyawa di tangan Kukuh (28) anak kandungnya sendiri kemarn. Pelaku dikenal peramah kepada setiap orang.
“Bahkan bila bertemu orang yang lebih tua, Pelaku tidak sungkan bersalaman. Makanya saya kaget mendengarkan kejadian ini,”kata Tamsir saat ditemui di tempat kejadian perkara, Selasa 24 Maret 2021.
Disinggung kebenaran pelaku mengalami gangguan jiwa, Tamsir mengatakan bahwa beberapa tahun lalu benar kalau Kukuh mengalami hal tersebut.
“Dulu iya mas, tapi sudah sembuh. Maka sudah pulang dari kebun yang digunung, ngambil pisang, kates, cabe. Buah kates itu dimakan bertiga sama kedua orang tuanya,”Jelas Tamsir.
Usai memakan buah kates, Kukuh bersama kedua orang tuanya makan bersama. Makannya pun diluar, di tempat kejadian korban dihabisi nyawanya.
“Kronologis ceritanya, ini saya tidak bertanggung jawab. saya dapat cerita dari keluarga. Sudah makan ibunya pelaku minta izin mau mandi, karena mau sholat dzuhur. Almarhum duduk di kursi, namanya perempuan walau dekat suami pasti mandinya duduk,”Terangnya.
Walau berjarak cuma dua meter dari tempat kejadian, Kata Tamsir, Ibu pelaku tidak mendengar suara minta tolong.”Walaupun dekat ibu pelaku tidak mendengar suara apa pun, atau suara bertengkar,” Paparnya.
Ningsih istri Almarhum Slamet mengaku sangat terguncang melihat kejadian ini. Karena suami tercinta harus meregang nyawa ditangan anaknya sendiri.
“Entahlah mas, Saya gak bisa ngomong apa-apa. Sebelumya kejadian tersebut, pelaku tidak memiliki gelagat aneh mas, Saya gak tau kok jadi begitu,” bebernya.
Ibu pelaku mengakui, Bahwa beberapa waktu lalu pelaku sempat mengamuk tidak jelas masalahnya. Namun setelah di antar berobat pelaku sembuh.
“Pernah sekali itu, ngamuk tanaman di sekitar rumah di babat pakai golok. Tapi kan sehat, Anak ini rajin sholat,” pungkasnya.
Menyikapi kejadian ini, Khotini Kepala Kampung Sendang Rejo menjelaskan, Pihaknya pernah berupaya menjelaskan pada keluarga dan pihak terkait lainya. Agar mengambil langkah supaya tidak terjadi hal seperti, Namun keluarga menganggap korban tidak ada kelainan jiwa.
“Untuk antisipasi, saya pernah berkoordinasi dengan pihak keluarga. Tapi pihak keluarga tidak mempercayai bahwa anaknya tidak mengalami gangguan jiwa,” Tutupnya.