Hecker Bergentayangan, Diduga Sistem Lelang Proyek Lamteng Tidak Profesional
Pewarta : Iswan
Lampung Tengah,mitratoday.com-Diduga Lelang proyek bermasalah, Puluhan masyarakat yang tergabung dalam LSM KPK Tipikor melakukan unjuk rasa di Depan Kantor Pemda Lampung Tengah Rabu (30/6/2021).
Carut marut lelang di Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Lampung Tengah, Menuai kekisruhan di pihak rekanan.
Hal itu disampaikan Asrif SYARIF ST usai menggelar aksi didepan Kantor Bupati Lampung Tengah, Terkesan lelang proyek di Lampung Tengah, Diduga dimonopoli pihak tertentu.
“Kami menuntut supaya lelang proyek di Lamteng ini digelar sesuai aturan. Jangan ada istilah pengantin atau proyek dalam tanda kurung,” Kata Asrif Syarif.
Dalam unjuk rasa tersebut, berjalan dengan tertib, Dan mengedepankan protokol kesehatan. Namun sayang puluhan gabungan LSM dan Ormas tidak bisa bertemu Bupati Lamteng Musa Ahmad karena ada kegiatan.
“Kita lihat sejauh mana proses lelang ini, Kalau tuntutan tidak di gubris kami akan melaporkan ke Kejati, Polda Lampung, dan bila perlu ke KPK RI,”jelasnya.
Dalam orasinya tersebut, mereka meminta agar Pemda mengusut tuntas terkait adanya oknum yang “bermain” dalam lelang di Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamteng.
LSM KPK Tipikor mentut beberapa point:
- Meminta Bupati dan Wakil Bupati mengusut hacker beserta indikasi dugan oknum pejabat yang ada di belakangnya.
- Memberikan sangksi tegas oknum panitia yang diduga menyalahgunakan wewenang keputusan proyek di Lampung Tengah.
- Meminta Bupati dan Wakil mengintruksikan kepada jajaran panitia dan Dinas untuk melakukan lelang proyek secara transparan dan profesional.
- Meminta Wakil Bupati memperbaiki sistem lelang agar tidak terjadi sistem yang disusupi hacker.
- Meminta Wakil Bupati melaporkan terkait adanya hacker yang menyusup sistem lelang di Lamteng dan segera memproses hukum.
- Meminta agar membatalkan lelang proyek BPBD di Lamteng karena sistem lelang telah disusupi hacker.
Sementara Pemda setempat melalui Sekertaris Pol PP, Yusada mengatakan, Pemda sudah menemui perwakilan pendemo dan mendengarkan tuntutan tersebut.
“Seharusnya tidak perlu lagi adanya unjuk rasa ini,” kata Yusada.
Sementara, Kabag Ops Polres Lampung Tengah, AKP Dennis Arya Putra SH. S. IK, mengatakan, pihaknya mengerahkan 120 orang personel guna mengamankan demo tersebut.
“Kami menurunkan 120 personil gabungan TNI Polri, Dan demo ini berjalan sesuai yang kita harapkan. Kalau tidak sesuai prokes kita bubarkan dari awal,” Tutupnya.